Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pedagang di pasar lama Youtefa di Kota Jayapura, Rabu (14/4/2021) pagi Waktu Papua, dikejutkan adanya kebakaran. Pedagang yang datang ke lokasi tempat waktu masih bisa menyelamatkan barang dagangan.
Namun, naas bagi mereka yang terlambat mendapatkan informasi kebakaran sebab api sudah melahap seluruh barang dagangan sehingga tak ada yang bisa diselamatkan. Musibah kebakaran ini menimpa pedagang tas, pakaian, sendal, sepatu, dan barang elektronik.
“Saya baru mendapatkan informasi dari adiknya pada pukul 05.44 pagi, saat datang ke lokasi barang dan tempat saya jualan sudah terbakar semua. Tidak ada barang yang bisa diselamatkan,” ujar pedagang sepatu dan sandal, Mahfud Hadi, saat ditemui Jubi di lokasi kebakaran, Rabu (14/4/2021).
Akibat kebakaran yang melanda pasar tradisional di ibukota Provinsi Papua ini, dikatakan Hadi, kerugiannya mencapai Rp200 juta.
“Untuk sementara saya tidak jualan karena tidak ada tempat. Harus kumpul modal lagi untuk beli barang dan bikin tempat jualan,” ujar Hadi.
Senada Hadi, pedagang tas, Dedi, mengatakan saat datang ke lokasi kebaran barang dan lapaknya sudah rata dengan tanah.
“Saya tidak tahu pukul berapa terbakar. Saya datang pukul 6 lewat, semua sudah terbakar. Informasinya, ada yang bilang sekitar pukul lima terbakar. Isu yang beredar, sengaja dibakar. Kerugian saya mencapai Rp100 juta,” ujar Dedi.
Akibat dari kebakaran ini, dikatakan Dedi, belum tahu harus berjualan dimana karena tidak memiliki tempat.
“Soal modal nanti dipikirkan lagi, yang penting tempat jualan jadi dulu. Untuk sementara bangunan semi permanen supaya bisa jualan,” ujar Dedi.
Pedagang lainnya, Gafur, mengatakan sebanyak 22 pedagang yang mengalami musibah kebakaran.
“Pemerintah mengatakan tidak ada anggaran untuk membantu. Setiap bulan saya membayar retribusi Rp1,7 juta dengan hitungan per meter bangunan Rp500 ribu,” ujar Gafur.
Gafur berharap agar Pemerintah Kota Jayapura membersihkan sisa-sisa kebakaran agar pedagang segera membangun lapaknya agar bisa berjualan kembali.
“Saya sendiri, kalau dihitung dengan tempat jualan Rp500 juta kerugian saya karena tempat jualan hak milik pribadi. Kalau dihitung semuanya (kerugian pedagang) Rp1 hingga Rp2 miliar lebih,” ujar Gafur.
Baca juga: Pemkot Jayapura belum ada rencana penanganan pasar lama Youtefa
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, mengatakan kebakaran di pasar lama Youtefa sekitar pukul 5 pagi, yang sumbernya berasal dari salah satu kios milik pedagang sepatu dan sandal.
“Langkah-langkah yang kami lakukan mendata pedagang tang terbakar, meminta kepolisian melakukan penyelidikan penyebab kebakaran. Kami akan melakukan pembersihan lokasi kebakaran yang direncanakan pada Jumat- Sabtu,” ujar Rustan.
Lanjut Rustan, setelah dibersihkan, pedagang diminta membangun lapaknya agar tetap berjualan untuk biaya hidup.
“Dengan musibah ini, kami berikan keringanan pembayaran retribusi bulanan,” ujar Rustan.
Rustan berharap agar musibah kebakaran tidak terjadi lagi, semua pedagang di pasar lama Youtefa diminta tetap waspada terutama sambungan listrik agar tidak terjadi korsleting yang mengakibatkan kebakaran.
“Kami minta mereka bersabar pada musibah ini. Ini semua rencana Tuhan, yang harus diambil pelajaran agar tetap berhati-hati. Pemerintah tidak ada anggaran untuk membantu membangun kios yang terbakar, kami minta mereka membantu secara swadaya,” ujar Rustan. (*)
Editor: Dewi Wulandari