Papua No.1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, mengatakan belum ada rencana ke depan terkait penanganan pasar lama Youtefa sebab masih fokus penanganan pasar baru yang sudah dioperasikan belum lama ini.

“Setelah dilakukan pemindahan sebagian pedagang, Pemerintah Kota Jayapura masih menertibkan pedagang di pasar baru. Belum ada rencana ke depan,” ujar Rustan di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (25/1/2021).

Dikatakan Rustan, penanganan yang masih terfokus pada pasar baru agar pengoperasian benar-benat optimal, sebab sebagian pedagang belum juga masuk menempati lapak-lapak yang sudah disiapkan di pasar baru.

“Masih banyak lapak yang kosong. Bahkan pedagang sebagian kembali berjualan di pasar lama dengan alasan sepi pembeli,” ujar Rustan.

Dikatakan Rustan, penanganan pasar lama Youtefa dilakukan bila semua pedagang sudah dipindahkan ke pasar baru, sebab masih ada pedagang kelontongan, los, dan aksesori yang masih berjualan di pasar lama.

“Tentu saja ada rencana penanganan pasar lama seperti akan dijadikan kolam penampungan air bila terjadi hujan dan taman rekreasi supaya optimal agar berfungsi sehingga tidak di klaim pihak lain. Pasar lama Youtefa luasnya ada 13 hektare,” ujar Rustan.

Rustan menambahkan, sebagian pasar lama Youtefa sudah diratakan khususnya pasar ikan, pasar pagi sudah diratakan agar tidak kembali ditempati pedagang untuk berjualan.

Baca juga: Penambahan lahan di pasar baru Youtefa masih proses negosiasi tanah 

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Jayapura, Robert L.N. Awi, mengatakan penanganan pasar lama Youtefa tetap dilakukan, hanya saja masih terfokus di pasar baru.

“Kami tunggu kebijakan dari pimpinan dalam hal ini Bapak Wali Kota yang menginstruksikan. Kalau dijadikan ruang terbuka hijau atau taman rekreasi kami siap realisasikan,” ujar Awi.

Menurut Awi, pasar lama Youtefa merupakan daerah resapan air sehingga sering tergenang air saat hujan. Kejadian ini yang mengakibatkan lokasi pasar becek sehingga mengurangi minat pembeli untuk datang berbelanja ke pasar.

“Harapan saya pedagang mau berjualan di pasar baru sehingga langkah-langkah ke depan kami bisa optimalkan penanganan pasar lama ini, supaya bisa bermanfaat dan tidak menjadi lahan kosong,” ujar Awi. (*)

Editor: Kristianto Galuwo