Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Masyarakat yang bermukim di sekitar Kali Kemiri mengeluhkan bendungan yang meluber saat terjadi hujan deras pada Kamis dan Jumat (7/1/2022) pekan lalu. Air Kali Kemiri yang meluber dari bendungan itu menggenangi rumah warga yang berada di sekitar bendungan.
Bendungan di Kali Kemiri dibangun untuk menahan laju air Kali Kemiri yang berhilir ke arah Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Papua. Akan tetapi, salah satu warga yang bermukim di sekitar Kali Kemiri, Letty Murib mengaku khawatir dengan kondisi bendungan pasca hujan deras yang terjadi Kamis dan Jumat pekan lalu.
Baca juga: Akibat banjir pedagang beras di Pasar Youtefa rugi ratusan juta
“Kemarin hujan deras itu, air sampai naik ke arah rumah. “Tanah yang ada di samping bendungan sudah lepas-lepas. Kalau hujan dan banjir lagi, berarti selesai sudah, air tidak lewat [ke arah Sentani], tapi masuk ke perumahan warga [yang berada di sekitar bendungan],” kata Murib.
Murib mengkritik bendungan itu dirancang tanpa memperhitungkan keselamatan masyarakat di sekitar bendungan. “Harusnya itu mereka [yang merancang] bertanya [dulu dengan] orang-orang di sekitar yang tahu air kalau hujan dan banjir seperti apa,” ucap Murib.
Secara terpisah, warga yang bermukim di sekitar Kali Toladan, Tani Yoman menyatakan ia terus mewaspadai risiko banjir saat terjadi hujan lebat. “Kali Toladan di atas itu sudah terlihat rata. Kami [pada] tahun 2020 [pernah] naik lihat kondisi [Kali Toladan di hulu], memang tidak bagus. Pohon besar tumbang dan tertidur [bertumpukan] di kali begitu saja,” ucapnya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G