Disnaker Kota Jayapura anggarkan Rp700 juta untuk peningkatan kapasitas tenaga kerja asli Papua

Pelatihan mengemudi yang diikuti anak-anak asli Papua
Pelatihan mengemudi yang diikuti anak-anak asli Papua - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Jayapura, Papua menganggarkan Rp700 juta melalui dana otonomi khusus atau otsus untuk peningkatkan kapasitas tenaga kerja bagi anak-anak asli Papua.

“Kami usahakan semua anak Papua dan diutamakan Port Numbay [Kota Jayapura]. Ini merupakan bentuk pelayanan pemerintah daerah,” ujar Kadisnaker Kota Jayapura, Djoni Naa, di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (30/3/2022).

Read More

Dikatakan Naa, dunia kerja saat ini memiliki tantangan yang sangat besar sehingga peningkatkan kemampuan, pengetahun untuk dalam kerja sangat dibutuhkan agar mandiri, sejahtera, memiliki daya saing untuk kemajuan ekonomi.

“Dana itu dibagi tiga pelatihan, yaitu barber shop [pangkas rambut], tata rias kecantikan, dan jasa pengamanan atau satpam. Jasa pengamanan lebih besar, karena diasramakan dan mempunyai lisensi dan kami bekerja sama dengan Polda Papua,” ujar Naa.

Dikatakan Naa, anak-anak Papua yang dilatih langsung ditempatkan untuk bekerja, seperti bank, hotel, dan perusahaan yang membutuhkan jasa pengamanan sekaligus mengurangi angka pengangguran di Kota Jayapura.

“Khusus untuk jasa pengamanan saja ada sebanyak 50 orang. Pelatihan ini akan meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja bagi anak-anak asli Papua supaya mampu bersaing dan mempunyai keahlian yang baik,” ujar Naa.

Baca juga: Pencari kerja di Kota Jayapura mencapai 10.566 orang pada 2022

Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru mengatakan, pelatihan tersebut merupakan kegiatan baik untuk menciptakan lapangan kerja sekaligus menjadi langkah untuk mensejahterakan anak-anak muda Papua.

“Mengelola tenaga kerja merupakan hal yang kompleks. Namun, jika hal ini berhasil dilakukan, perusahaan akan mendapatkan efek baik sekaligus menambah produktivitas serta menyamanan pegawai untuk bekerja menghasilkan produk yang berkualitas,” ujar Rustan.

Dikatakan Rustan, kualitas tenaga kerja mencakup keahlian atau kemampuan yang dimiliki tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Kualitas juga mencakup pendidikan formal, bagaimana tenaga kerja bersikap serta berperilaku.

“Pelatihan tenaga kerja merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja dapat dipengaruhi sejumlah faktor, mulai dari jumlah sumber daya manusia, kesulitas pekerjaan, hubungan antarpegawai secara pribadi dan profesional,” ujar Rustan. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply