5 persen warga Kota Jayapura terpapar Covid-19

Papua-Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, sebanyak 5 persen warga terpapar Covid-19 atau virus korona sejak Maret 2020 hingga 21 Desember 2021.

“Mulai 21 Desember itu sebenarnya sudah tidak ada lagi yang terpapar Covid-19, kami hanya merawat untuk proses penyembuhan yang sudah terpapar,” ujar Antari di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (13/1/2022).

Read More

Dikatakan Antari berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura, jumlah warga yang terpapar sebanyak 12.978 orang atau 5 persen dari total penduduk ibukota Provinsi Papua itu atau 420 ribu jiwa lebih.

“Angka angka kesembuhan sebanyak 12.708 orang, angka kematian sebanyak 270 orang. Rata-rata yang meninggal karena memiliki komorbid, yakni sekitar 58 persen. Kita berharap tidak ada lagi yang terpapar meski ada varian baru Omicron ini,” ujar Antari.

Antari berharap warga tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, menjauhi kerumunan, mengurangi aktifitas di luar rumah sehingga mempercepat dalam memutus penyebaran Covid-19.

“Kita harus mempu menekan penularan itu, dan kunci utama dengan cara penduduk mau dan bersama mengubah perilaku di masa pandemi ini untuk mengurangi penularan Covid-19. Kerja sama dan tanggung jawab sangat penting dalam melawan Covid-19,” ujar Antari.

Baca juga: Nol Covid-19, Kota Jayapura kembali PPKM level 2

Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru mengatakan, paling banyak warga yang terpapar Covid-19 terjadi pada periode Mei-Juni 2020, yang saat itu hampir setiap hari terjadi dengan jumlah antara 50-60 orang.

“Sebelum [pandemi] Covid-19 terjadi di Kota Jayapura, kami sudah mengimbau warga agar tetap waspada, namum sebagian ada yang percaya dan ada juga yang tidak percaya sehingga banyak warga yang mengabaikan maka terjadilah lonjakan yang sangat signifikan,” ujar Rustan.

Selain itu, dikatakan Rustan, saat itu belum adanya vaksin sehingga warga rentan terpapar Covid-19, tidak memakai masker, masih berkerumun, dan tidak menjaga jarak sehingga banyak warga yang terpapar.

Alhamdulillah kita sudah masuk zona hijau atau nol kasus Covid-19. Ini harus tetap kita dengan taat dan patuh terhadap protokol kesehatan dan imbauan pemerintah agar sama-sama menjaga kesehatan dengan harapan mempercepat dalam memutus penyebaran Covid-19 ini,” ujar Rustan. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply