Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK sedang menyelidiki dugaan korupsi toilet sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Lembaga anti rasuah itu sudah meminta keterangan sejumlah pihak terkait kasus pembangunan ratusan toilet yang dibangun di sejumlah institusi pendidikan itu.
“Betul itu ada laporan masyarakat seperti yang disampaikan ke kami dan kami sudah menerbitkan surat penyelidikan untuk dilakukan verifikasi, klarifikasi, terhadap para pihak yang diduga mengetahui,” ujar Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, Selasa (26/10/2021) kemarin.
Baca juga : Dugaan korupsi LNG Pertamina, Kejagung serahkan penyidikan ke KPK
Kepala daerah ini ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK
Gagal OTT massal gara-gara TWK pegawai KPK
Tercatat KPK sudah memintai keterangan anggota dewan Kabupaten Bekasi. Sedangkan proses itu dilakukan guna menemukan kecukupan alat bukti untuk kemudian bisa dinaikkan ke tahap penyidikan.
Menurut Alexander KPK sedang mengumpulkan alat bukti yang kemudian diekspose di internal melibatkan penyelidik, penyidik, penuntut. “Jika cukup alat bukti kemudian dipresentasi ke pimpinan untuk memaparkan temuan-temuan apa yang bisa menjadi dasar untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka,” kata Alexander menjelaskan.
Pemerintah Kabupaten Bekasi menganggarkan Rp98 miliar untuk pembangunan 488 toilet di sejumlah institusi pendidikan. Kebijakan itu dilakukan sebagai upaya mempertahankan predikat Kabupaten Sehat melalui program mewujudkan daerah yang bersih, aman, nyaman dan sehat menuju Indonesia Sehat.
Salah satu sekolah yang mendapat pekerjaan proyek tersebut adalah SDN 04 Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Anggaran pembangunan toilet mencapai Rp196.848.000 yang dikerjakan oleh CV Cikal Kelapa Mandiri.
Anggaran ratusan juta itu digunakan untuk pembangunan tiga unit toilet dengan luas bangunan 2,7 x 2,6 meter. Dua toilet dilengkapi dengan kloset jongkok dan satu keran air.
Sementara, satu lainnya hanya diperuntukkan sebagai urinoar atau ruangan khusus untuk buang air kecil (seni). Pintu toilet menggunakan bahan aluminium dengan lapisan kertas tebal mirip kayu atau high pressure laminate (HPL). Terdapat ventilasi di masing-masing toilet.
Di depan bangunan toilet tersedia dua unit wastafel atau sarana cuci tangan dan dua cermin, serta lima keran injak yang berada di sejumlah titik di selasar bangunan toilet. Keran injak sengaja dipilih untuk mencegah penularan virus Covid-19. (*)
Editor : Edi Faisol