Usai banjir, Dermaga Yahim penuh sampah

Banjir di Papua
Kondisi Dermaga Yahim di Kabupaten Jayapura, Selasa (11/1/2022). - Jubi/Yance Wenda

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Banjir yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Jayapura, Papua, pada Kamis dan Jumat (7/1/2022) pekan lalu berdampak terhadap Danau Sentani yang menjadi muara sejumlah sungai di sana. Selain membuat muka air Danau Sentani naik, banjir itu juga membawa beragam jenis sampah, dan sampah itu memenuhi perairan di sekitar Dermaga Yahim.

Dari pantauan Jubi pada Selasa (11/1/2022), perairan Dermaga Yahim di Danau Sentani dipenuhi dengan sampah yang terbawa banjir pekan lalu. Naiknya muka air Danau Sentani juga membuat dermaga itu tergenangi air.

Read More

Obet Felle, salah seorang warga masyarakat Danau Sentani mengatakan hujan deras yang terjadi pada Kamis pekan lalu sempat membuat warga panik. “Malam itu tidak hanya hujan, tapi petir dan angin. Jadi kami malam itu was-was juga, berjaga-jaga jangan sampai terjadi banjir,” kata Felle saat ditemui Jubi di Sentani, Selasa.

Baca juga: Muka air Danau Sentani naik, Pemkab Jayapura tetapkan siaga darurat

Felle menyatakan hingga Selasa tinggi muka air Danau Sentani belum juga surut, dan menggenangi dermaga yang juga menjadi tempat sejumlah pedagang berjualan. “Air masih ada itu, jadi masyarakat dorang jualan di atas meja, di bawah meja ada air. Tidak tahu kapan [muka air Danau Sentani] akan surut,” ujarnya.

Felle menyatakan banyaknya sampah yang memenuhi Dermaga Yahim merupakan sampah dari Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, dan terbawa banjir. “Masyakarat di kota banyak yang tidak sadar dalam buang sampah. Baru sekarang Danau Sentani banyak sampah, dulu tidak ada sampah seperti itu. Coba masyarakat di kota itu, kamu sadar kah! Kami ini gunakan air untuk mencuci dan mandi, mencari ikan di danau. Karena banyak sampah, air sudah tercemar,” ucapnya.

Baca juga: Warga Sentani masih trauma banjir, minta pemerintah lakukan langkah tepat

Felle menyatakan masalah sampah di Danau Sentani hanya bisa diselesaikan jika ada kesadaran dari warga yang tinggal di luar kawasan Danau Sentani. “Mau bilang bagaimana e, saya juga bingung. Sudah banyak imbauan untuk tidak buang sampah, tapi tetap ada saja yang buang [sampah]. Jika dibiarkan, tiga sampai lima tahun ke depan Danau Sentani akan penuh sampah,” jelas Felle.

Warga lainnya, Mama Haryanti mengatakan ia sedih melihat kondisi danau yang makin banyak sampah. “Kalau air [danau] naik, pasti sampah di Dermaga Yahim banyak. Saya heran orang-orang yang tinggal di Sentani itu, seperti tidak punya hati buang sampah seenaknya saja ke kali. Saya lahir dan besar di Sentani, jadi saya tahu persis Danau Sentani yang dulu sepeti apa, dan sekarang seperti apa,” ucapnya.

Ia menyatakan pemerintah daerah harus tegas menegakkan aturan tentang pembuangan sampah. “Jangan tunggu terjadi [masalah] dulu. [Itu] harus dibicarakan ke warga Sentani. Apakah kita mau lihat Danau Sentani besok penuh dengan sampah dan air danau meluap naik? Tidak toh,” jelas Haryanti. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply