Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Dalam rangkaian peringatan hari jadi Majelis Rakyat Papua atau MRP ke-16, pimpinan dan anggota MRP mengunjungi sejumlah panti asuhan di Kabupaten Jayapura, Selasa (2/11/2021). Panti asuhan yang dikunjungi itu termasuk Panti Asuhan Harapan Kita, Panti Asuhan Edigius, Panti Asuhan Holei Roo, dan Panti Asuhan Yedija.
Para pimpinan dan anggota MRP itu juga mengunjungi Panti Asuhan dan PAUD Elsadai. “Kunjungan itu dilakukan di lima titik di Kabupaten Jayapura, di pantai asuhan dengan anak-anak PAUD, TK, SD SMP dan SMA, mereka dibina di sini,” kata Ketua I MRP, Yoel Mulait, Selasa (2/11/2021)
Mulait mengapresiasi para pengelola panti asuhan itu. “Luar biasa, itu pekerjaan sosial yang [hanya bisa] dilakukan oleh orang tertentu, dan tidak semua orang bisa. Salah satunya, Ibu Mirino, pekerja sosial dengan kemanusiaan dan loyalitas total, tidak pikir apa-apa,” kata Mulait.
Baca juga: MRP dan DPR Papua akan tetapkan 30 Oktober sebagai Hari Budaya
“MRP prihatin dan sekaligus mengapresiasi [kerja keras para pengelola [panti asuhan], dan mengomunikasikan [keberadaan mereka] kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura. [Kami ingin pemerintah daerah] dapat melihat anak-anak generasi [muda] Papua yang dibina di panti. Pemerintah wajib melihat mereka,” jelas Mulait.
Ia meminta pemerintah daerah memberikan bantuan yang lebih besar bagi panti asuhan di wilayahnya. “Perhatian Dinas Sosial [kepada] setiap panti asuhan di Tanah Papua itu sangat kurang. Panti yang dibina gereja itu banyak. Mereka berperan lebih banyak daripada panti asuhan yang dibina oleh pemerintah. Pemerintah Kabupaten Jayapura setiap bulan cuma [membantu honorarium guru atau pengasuh] Rp.150.000 [per guru]. Penghargaan terhadap lembaga dengan senilai yang kecil seperti [itu] sangat lucu,” tuturnya.
Baca juga: MRP rayakan HUT MRP ke-16 dengan ibadah syukur
Dalam kunjungan itu, MRP memberikan sejumlah bantuan. “Kami berikan bantuan berupa bahan makanan, beras, mi instan, dan ada sedikit bantuan operasional yang dapat digunakan di panti asuhan itu,” ujar Mulait tanpa merinci besaran bantuan bagi setiap panti asuhan.
Rakap Mirino selaku pengasuh Panti Asuhan dan PAUD Elsadai membenarkan jika guru dan pengasuh panti asuhan menerima bantuan honorarium sebesar Rp150.000 per bulan. “Yang PAUD itu ada 42 anak, dan ada SD, SMP, dan SMA juga. Kami dikasih honor Rp150.000 setiap bulan. Bagi saya, itu tidak tidak apa-apa, karena yang terpenting adalah kami tanamkan firman Tuhan pada anak-anak ini,” jelas Mirino.
Mirino menjelaskan sebagian besar anak asuhnya tidak memiliki orangtua lagi, dan sebagian kecil memiliki orangtua yang berpindah-pindah tempat tinggal. “Saya bisa [asuh dan didik] anak-anak di sini dari tidak tahu bahasa Indonesia sampai tahu bahasa Inggris,” katanya.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G