Kepala kampung berkompeten akan mampu sejahterakan masyarakatnya

Papua-Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kota Jayapura, Makzi L. Atanay
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kota Jayapura, Makzi L. Atanay – Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pada bulan April nanti, 14 kampung di Kota Jayapura, Papua akan menggelar pemilihan kepala kampung.

Pemilihan kepala kampung akan terlaksana baik dan menghasilkan kepala kampung yang berkompeten bila partisipasi politik masyarakat kampung tidak mengabaikan etika politik (politik uang, kekeluargaan). Kepala kampung yang kompeten akan mampu membangun kampung dan mensejahterakan masyarakatnya.

Read More

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kota Jayapura, Makzi L. Atanay, saat ditemui Jubi di Kantor Wali Kota Jayapura, Jumat (4/3/2022)

“Kalau ada permasalahan, panitia pemilihan bisa saling berkomunikasi, baik panitia tingkat kampung dan kota agar bisa menyelesaikan permasalahan yang dijumpai,” ujarnya.

Atanay menambahkan sosialisasi politik sering juga disamakan dengan pendidikan politik sebagai suatu aktivitas mempengaruhi, mengubah, dan membentuk sikap serta perilaku berdasar nilai-nilai yang dianggap benar, yang berdampak pada kepala kampung itu sendiri bila terpilih.

“Kepala kampung adalah pejabat pemerintah kampung yang mempunyai wewenang, tugas, dan kewajiban untuk menyelenggarakan pemerintahan dan  pembangunan di kampung yang dipimpinnya demi kemajuan kampung dan masyarakatnya yang berdaya saing, mandiri, dan sejahtera,” ujar Atanay.

Untuk itu, Atanay mengatakan panitia pemilihan kepala kampung harus bekerja sesuai ketentuan peraturan yang berlaku supaya pelaksanaan pemilihannya berlangsung dengan baik. Keterlibatan warga juga sangat penting agar menghasilkan kepala kampung berkompeten.

“Harapan kami bisa menyelenggarakan pemilihan dengan baik sehingga menghasilkan kepala kampung yang kompeten sesuai pilihan rakyat agar mengembang tugas pemerintahan di kampung untuk enam tahun ke depan,” ujar Atanay.

Atanay menambahkan, dalam pemilihan kepala kampung serentak di ibukota Provinsi Papua ini, sebanyak 12 kampung sudah mencairkan anggarannya, yang bersumber dari ADK (Alokasi Dana Kampung).

Duabelas kampung tersebut adalah Kampung Kayu Batu,Kampung Tahima Soroma, Kampung Nafri, Kampung Koya Kosso, Kampung Skouw Yambe, Kampung Skouw Sae, Skouw Mabo, Kampung Holtekamp, Kampung Koya Tengah, Kampung Mosso, Kampung Waena, dan Kampung Yoka

Sementara itu, lanjut Atanay, dua kampung yang belum mencairkan anggarannya, yaitu Kampung Enggros (proses scan dokumen ke Siskeudes) dan Kampung Tobati (dalam proses penetapan anggaran).

“Satu kampung rata-rata antara Rp250 juta sampai Rp267 juta untuk anggaran pemilihan kepala kampung. Saya berharap bisa sukses demi pembangunan kampung,” ujar Atanay.

Baca juga: Pemilihan kepala kampung di Port Numbay diminta berdasarkan marga

Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru mengatakan menang dan kalah dalam pemilihan kepala kampung adalah hal biasa, karena dalam proses panjang hanya akan menentukan satu pemenang di masing-masing kampung.

“Siapapun yang terpilih pastinya yang terbaik, dipercaya warga untuk mengembang tugas membangun kampung dan mensejahterakan karena memiliki kompetensi, inovatif, dan kreativitas,” ujar Rustan.

Rustan minta kepala kampung yang terpilih merangkul semua pihak, bekerja profesional, bisa menjadi panutan, bersikap jujur dan adil sehingga dengan kehadirannya menjadi berkat bagi masyarakat kampung,” ujar Rustan. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply