Ini rekomendasi Komnas HAM terkait pengungsi Kisor

papua
Tim Komnas HAM perwakilan Papua, saat menemui anak pengusi Kisor di salah satu sekolah di Kabupaten Sorong - Jubi. Dok Komnas HAM perwakilan Papua
Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM perwakilan Papua merekomendasikan beberapa poin kepada para pengambil kebijakan di Papua Barat, berkaitan dengan nasib warga Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat yang kini masih berada di berbagai lokasi pengungsian.

Kepala Kantor Komnas HAM perwakilan Papua, Frits Ramandey mengatakan salah satu poin yang direkomendasikan pihaknya kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, agar dapat segera memulangkan pengungsi Kisor ke kampungnya.

Read More

Rekomendasi itu disampaikan Komnas HAM setelah mengunjungi pengungsi Kisor yang ada di Kabupaten Sorong dan Kota Sorong, 27 Oktober 2021 hingga 29 Oktober 2021.

Katanya, pasca penyerangan Pos Koramil Persiapan Kisor pada 2 September 2021 lalu, warga di sana mengungsi ke kampung kampung sekitar, dan kabupaten terdekat.

“Selama mereka (pengungsi) masih berada di tempat pengungsian, itu tidak menyelesaikan masalah. Kita harap, Pemprov Papua Barat segera mengambil langkah memulangkan ratusan warga yang mengungsi keluar dari kampung kampung mereka,” kata Frits Ramandey melalui panggilan teleponnya kepada Jubi, Senin (1/11/2021).

Menurutnya, Komnas HAM perwakilan Papua juga sedang berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk membentuk tim.
Para pihak itu, di antaranya pihak adat, para kepala kampung, Pemprov Papua Barat, dan Pemkab Maybrat. “Bagaimana kami melakukan sosialisasi, agar masyarakat ini bisa kembali ke kampung mereka,” ujarnya.

Komnas HAM perwakilan Papua, juga merekomendasikan agar para pengungsi Kisor diberikan trauma healing. Ramandey mengatakan, dalam memberikan trauma healing pihaknya akan melibatkan konseling Sekretariat Keadilan, Perdamaian, Keutuhan Ciptaan (SKPKC) Keuskupan Sorong-Manokwari, dan tim Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua.

“Kami juga akan melibatkan tim psikologi dari Uncen. Beberapa kebutuhan yang kami ajukan kepada Pemprov Papua Barat, sudah diterima oleh wakil gubernur,” ucapnya.

Sebelumnya, beberapa hari setelah insiden penyerangan Posramil Kisor, yang menyebabkan ratusan warga mengungsi, Bupati Maybrat, Papua Barat, Bernard Sagrim meminta pengungsi kembali ke kampungnya.

Permintaan itu disampaikan Bupati Maybrat, Bernard Sagrim saat mengunjungi para pengungsi. Ketika itu, bupati memerintahkan Dinas Kesehatan dan Puskesmas memeriksa kesehatan pengungsi yang mayoritas terdiri dari perempuan dan anak-anak.

“Warga yang mengungsi ada sembilan kampung berjumlah 127 kepala keluarga (KK) dan 445 jiwa, mereka sementara mengungsi di Distrik Aitinyo Raya,” kata Bernard Sagrim ketika itu.

Ketika itu ia berharap, warga bisa kembali ke rumah mereka masing-masing. Sebab pemerintah daerah dan aparat keamanan menjamin keamanan di Maybrat.

“Warga yang mengungsi diminta untuk kembali ke rumah masing-masing. Tidak perlu takut untuk kembali ke rumah karena ada imbuan dari Pangdam XVIII/Kasuari dan Kapolda Papua Barat, aparat TNI-Polri hadir untuk melindungi masyarakat,” ucapnya. (*)

Editor: Syam Terrajana

Related posts

Leave a Reply