Papua No. 1 News Portal | Jubi
Timika, Jubi – Aktivitas penerbangan penumpang intra Papua hingga kini belum dibuka, meski sejumlah kawasan lain di wilayah barat Indonesia sudah dilakukan. Alasan penerbangan penumpang antar kabupaten di Provinsi Papua itu mengikuti instruksi Gubernur Papua, dalam upaya memutus penularan Covid-19.
“Di sejumlah kabupaten pedalaman yang masih berstatus zona hijau atau belum ada penemuan kasus Covid-19. Untuk sementara waktu ini rute penerbangan intra Papua dari Nabire-Timika-Wamena yang dilayani oleh Wings Air dan Trigana Air belum beroperasi,” kata Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob, Senin, (8/6/2020).
Baca juga : Garuda Jayapura pastikan tidak ada pengurangan penerbangan terkait pandemi Covid-19
Pesawat MAF yang diterbangkan Joyce Lin mengangkut alat rapid test Covid-19
Penanganan covid-19 di Papua kacau balau
Kebijakan belum membuka penerbangan itu juga berlaku untuk pesawat perintis yang melayani rute-rute di pedalaman Papua. Sednagkan penerbangan ke Timika maupun ke luar Timika ke wilayah barat seperti Makassar, Denpasar dan Jakarta yang dilayani oleh Garuda Indonesia, Batik Air, Sriwijaya Air dan Citilink akan kembali beroperasi mulai 10 Juni.
“Empat maskapai penerbangan itu mendapatkan izin dari Pemkab Mimika untuk melayani penerbangan ke Timika dua kali dalam sepekan,” kata Johannes Rettob menambahkan.
Tercatat sebelum 27 Maret 2020 setiap hari Garuda Indonesia mengoperasikan dua armada ke Timika melalui rute Jakarta-Denpasar-Timika-Jayapura dan sebaliknya, serta rute Jakarta-Makassar-Timika-Jayapura dan sebaliknya.
Hal serupa juga dilakukan oleh maskapai Batik Air dari Grup Lion Air yang setiap hari mengoperasikan dua armada pesawat yaitu rute Jakarta langsung Timika dan sebaliknya, serta rute Makassar-Timika dan sebaliknya.
Dengan diberikannya izin oleh Pemkab Mimika untuk membuka kembali rute penerbangan ke Timika, kedua maskapai tersebut akan memperhitungkan tingkat permintaan penumpang.
“Kami mendapat laporan bahwa mereka akan menyesuaikan dengan permintaan penumpang kira-kira di rute mana yang paling tinggi,” kata Rettob menjelaskan.
Ia menyebutkan semua penerbangan bukan penerbangan dengan rute yang terjadwal, tapi menggunakan izin terbang atau flight approval yang harus dikoordinasikan lagi dengan pihak Bandara Sentani di Jayapura.
Selain itu Pemkab Mimika juga telah memberikan izin untuk beroperasinya kembali pelayaran kapal penumpang PT Pelni ke Pelabuhan Pomako Timika yang ditutup sejak akhir Maret lalu. Pelayaran kapal penumpang Pelni ke Pelabuhan Pomako Timika selama ini dilayani oleh tiga kapal yaitu KM Sirimau, KM Tatamailau, dan KM Leuser. (*)
Editor : Edi Faisol