Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi — Bus mengangkut romobongan puluhan warga menabrak tebing dan menewaskan 13 penumpangnya termasuk pengemudinya. Kecelakaan bus pembawa rombongan wisata keluarga perusahaan konveksi di wilayah Sukoharjo mengalami kecelakaan di wilayah Bukit Bego, Kedungbueng, Wukisari, Imigiri, Bantul, Daerah Istimewah Yogyakarta, pada Minggu (6/2/2022) kemarin.
“Korban rombongan Family Gathering dari Sukoharjo yang akan melaksanakan kegiatan wisata dengan menggunakan kendaraan tersebut,” kata Kapolres Bantul AKB Ihsan, Minggu (6/2/2022).
Baca juga : Kecelakaan akibat truk rem blong di kota Balikpapan tewaskan empat orang
Penumpang satu mobil asal Aceh hilang akibat kecelakaan masuk jurang di Sumut
Kecelakaan Transjakarta tewaskan tiga orang
Ihsan mengatakan Kecelakaan tunggal tersebut meyebabkan 13 penumpang terkonfirmasi meninggal dunia. Sementara, 34 orang lainnya mengalami luka-luka dan saat ini masih mendapat perawatan.
Bus bernomor kendaraan AD 1507 EH itu menghantam talud bukit hingga rusak berat pada sekitar pukul 13.00 WIB. Ia menyebutkan sejumlah lokasi wisata di kawasan Sleman dan Bantul semula dituju oleh rombongan itu. Destinasi pertama, mereka mendatangi wilayah Breksi kemudian ke Hutan Pinus dan mengakhiri wisatanya di Parangtritis sebelum kembali ke Sukoharjo.
Namun demikian, di pertengahan jalan bus mengalami kecelakaan saat hendak menuruni Bukit Bego ketika melintas.
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi untuk mendalami insiden itu. Didapatkan keterangan dari saksi bahwa bus semula tak kuat menanjak ketika akan menaiki bukit Bego.
“Sehingga penumpangnya sebagian turun. Setelah penumpang turun, kemudian kendaraan bisa naik perlahan-lahan ke tanjakan tersebut,” kata Ihsan menjelaskan.
Bus pun berhasil tiba di atas tanjakan dengan aman. Namun ketika turun dari tanjakan bus oleng dan tak dapat terkontrol hingga akhirnya menabrak tebing. Kendaraan tersebut seketika langsung ringsek pada bagian depan dan samping. Empat orang diduga polisi tewas di tempat, sedangkan korban meninggal terus bertambah seiring upaya perawatan kesehatan diberikan.
Saksi yang diperiksa polisi mengungkapkan sopir sempat panik dan mencoba memainkan handgrip pada kendaraan. Upaya itu yang mengindikasikan dugaan awal bus mengalami rem blong.
“Ada indikasi bahwa fungsi pengereman tidak berfungsi atau rem blong. Sehingga hanya memainkan gigi,” katanya. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol