Papua No. 1 News Portal | Jubi
Enarotali, Jubi – Sejumlah empat anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Papua dari Daerah Pemilihan Papua 3 memanfaatkan masa reses DPR Papua untuk menemui masyarakat di Wilayah Adat Meepago. Pada Jumat (13/3/2020), mereka menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang Kabupaten Dieyai, dan berdialog dengan para warga Deiyai.
Sejumlah empat anggota DPR Papua yang mengunjungi Daerah Pemilihan Papua 3 itu adalah Deki Nawipa, Petrus Pigai, Amos Edowai, dan Alfred Fredy Anouw. Kunjungan ke Wilayah Adat Meepago itu dilakukan dalam masa reses DPR Papua yang berlangsung pada 13-18 Maret 2020.
Anggota DPR Papua, Deki Nawipa menuturkan pada Jumat ia dan ketiga koleganya mengikuti Musrenbang Kabupaten Deiyai. untuk menyerap aspirasi dan mendengar keluhan masyarakat.”Dengan demikian, kita dapat mengetahui keinginan masyarakat, dan menyampaikannya dalam persidangan [DPR Papua],” ujar Nawipa saat ditemui di Epouto, Paniai, Sabtu, (14/3/2020).
Anggota DPR Papua lainnya, Petrus Pigai mengatakan ia dan ketiga koleganya telah mencatat sejumlah aspirasi masyarakat Meepago terkait persoalan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan perekonomian warga. “Kami buka ruang dialog dengan para kepala distrik, dan masyarakat. Mereka bicara soal pendidikan dan kesehatan, terutama di Distirk Bouwobado dan Kapiraya yang merupakan distrik terluar [Kabupaten Deiyai],” kata Pigai.
Keempat anggota DPR Papua juga mencatat berbagai tangapan masyarakat terkait sengketa tapal batas wilayah Kabupaten Deiyai dengan Kabupaten Mimika dan Kabupaten Paniai. Sejumlah warga melaporkan, para pemegang izin perkebunan dari Kabupaten Mimika telah melewati tapal batas dan merambah wilayah Kabupaten Deiyai.
Anggota DPR Papua Alfred Fredy Anouw menyebut para warga Kabupaten Deiyai juga membicarakan bertambahnya infrastruktur seperti jalan raya maupun jembatan.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur jalan meningkatkan aksesibilitas Deiyai, namun juga mempermudah eksploitasi sumber daya alam Deiyai. “Jadi kami [akan] sampaikan juga soal sumber daya alam [di Deiyai] yang dikeruk habis,” katanya.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G