Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Kondisi jembatan Kali Ular sejak terjadi hujan deras yang mengakibatkan banjir pada 11 Februari 2020, tidak ada pelebaran saluran pembuangan di jembatan ini.
Pantauan Jubi, Senin (2/3/2020), kondisi jembatan masih tetap seperti yang telah dibuat dan tidak ada perubahan dalam pengerjaan jembatan. Pengaspalan pun dilakukan dengan kondisi lubang pembuangan yang kecil.
Sier Pangkatana, salah seorang korban meluapnya air Kali Ular, mengatakan pengelolaan proyek harusnya merundingkan segala sesuatunya dengan warga sekitar.
“Yang kami mau jembatan itu dibikin lebih tinggi. Kali ini kecil tapi kalau sudah banjir itu bukan air kecil yang turun,” ucapnya.
Kata Sier, sejak jembatan belum diperbaiki, banjir sampai seakan kali yang besar.
“Seharusnya itu jembatan dibuat tinggi, dari warung itu diangkat sampai di ujung perumahan dekat Kompi D, supaya air itu bebas mengalir ke bawah,” jelasnya.
Tambah Sier, dengan banjir yang terjadi pada 11 Februari 2020 lalu, dapat menjadi pelajaran dimana dalam pengerjaan jembatan Kali Ular ini.
“Mereka sendiri sudah lihat to bagaimana air Kali Ular ini turun, jadi kalau bisa itu diubah pembuangan airnya,” ujarnya.
Seorang warga setempat yang juga dosen Sekolah Tinggi Kristen Protestan (STKPN) Burure Sentani, Sien, mengatakan seharusnya pengerahan ini tidak hanya sekedar pasang bronjong dan aspal.
“Kondisi jembatan seperti itu akan tetap banjir, coba ditinggikan supaya air itu bebas di bawahnya,” jelasnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari