Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi– Isack, salah seorang masyarakat Kota Sentani, mengaku sempat khawatir dengan hujan dan petir yang menyebabkan banjir dan longsor di banyak tempat pada Kamis malam hingga Jumat subuh (6-7/1/2022).
“Rasa trauma banjir 16 Maret itu masih ada, jadi saya tidak tidur, jaga-jaga karena curah hujan tidak normal, kadang kencang kadang reda, ditambah lagi jaringan telepon yang kurang bagus dan lampu yang padam,” katanya kepada Jubi, Jumat (7/1/2022)
Warga Sentani itu berharap ada langkah-langkah yang harus dilakukan oleh dinas terkait.
“Dinas bersangkutan buat tenda darurat dimana yang aman agar ketika terjadi curah hujan yang tinggi, semua masyakarat bisa ada di sana, jangan sudah terjadi baru mau bertindak, seperti malam saya ada lihat salah satu ibu hamil tua minta tolong karena air sudah naik, nah di sini tim SAR juga harus ekstra siap di titik-titik tertentu,” jelas isack.
“Dari dinas terkait harus kasih tahu melalui apa saja dengan cara apa saja agar informasi itu tersampaikan, bilang masyakarat, hujan dalam beberapa waktu akan turun deras jadi waspada, dengan begitu kita mengurangi korban jika banjir datang lagi,” ucapnya.
Di tempat yang terpisah, Mia Tabuni warga Toladan mengatakan, sempat mengungsikan diri, dimana tempat kejadian banjir bandang Sentani 16 Maret 2019 lalu.
“Jam 10 malam dengar begini sudah bunyi air dan batu lain akhirnya kami pindah ke rumah depan jalan, Kami sudah keluar baru air masuk, air masuk tapi tidak merusak apa-apa di dalam, cuma masuk di mama punya kamar saja,” jelas Mia.
Kata Mia, ia bertahan di tempat dimana kejadian 16 Maret 2019 terjadi, karena tidak punya tempat tinggal yang lain lagi. “Dari kejadian banjir bandang 16 Maret 2019, kami tidak ada tempat tinggal, pemerintah janji kami sampai lama, kami perbaiki rumah lama untuk tinggal sementara waktu, kami mau bangun pakai apa, saya punya bapa sudah meninggal, mama ada dan saya punya adik-adik ada tiga orang,” ucap Tabuni.
Dampak dari hujan pada Kamis malam hingga subuh pada Jumat (6-7/1/2022) mengakibatkan beberapa ruas jalan tertutup material yang longsor.
Dari pantauan Jubi pada Jumat 7/1/2022 , daerah yang rawan banjir seperti di depan sosial Sentani, Kali Ular Doyo terlihat normal. Sedangkan di samping SMPN 2 Sentani, material yang turun membuat aktivitas kendaraan roda dua dan empat melambat. Sedangkan di samping SMKN Sentani, material yang turun dari tempat galian C, mengakibatkan macet sehingga polisi turun untuk melakukan pembersihan material.
Untuk arus kali samping Hotel Tahara, Kali Warno terlihat mengalir normal, sedang di Kali Pojok/ Kali Toladan, air sangat deras dengan membawa material kayu dan bebatuan.(*)
Editor: Syam Terrajana