Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Warga Kabupaten Jayapura mengeluhkan pelayanan dan kondisi sejumlah fasilitas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Yowari. Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jayapura akan melakukan kunjungan kerja ke RSUD Yowari, untuk memeriksa pelayanan dan fasilitas kesehatan disana.
Warga yang mengeluhkan kondisi Ruang Nifas bagi para ibu yang selesai bersalin di RSUD Yowari, Kabupaten Jayapura, Papua. Ruangan itu tidak dilengkapi dengan gorden pembatas. Kunci jendela ruangan itu banyak yang rusak, dan pintu kamar mandi di sana selalu terkunci.
Salah satu warga masyarakat yang tengah menjenguk istrinya di Ruang Nifas, Menase Taime mengaku sangat kesal dengan kondisi fasilitas di sana. “Pasien yang belum begitu pulih setelah bersalin harus kewalahan untuk mencari kamar kecil,” ujarnya Taime di Sentani. Senin ( 15/3/2021).
Menurut Taime, kondisi seperti itu sudah berlangsung lama, namun diabaikan manajemen RSUD Yowari. “Dana Otsus yang besar itu digunakan untuk apa saja. Rumah sakit di kabupaten ini kondisinya memprihatinkan. Banyak pasien yang memilih rumah sakit lain, karena minim fasilitas pelayanan. Ada banyak pasien yang ketakutan untuk berobat disini,” ungkapnya.
Baca juga: RSUD Yowari tetap layani pasien umum
Hal senada juga dialami oleh Hariyanto Piet Soyan, yang dalam waktu dua pekan ini menjaga istrinya yang sedang dalam perawatan di RSUD Yowari. Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayapura mengatakan Komisi C akan segera melakukan kunjungan kerja di rumah sakit tersebut guna memastikan seluruh aspek pelayanan kesehatan di sana.
“Tidak hanya fasilitas pendukung di setiap ruangan saja, pelayanan obat-obatan juga masih terkendala. Bahkan setiap pasien harus mencari atau membeli obat di luar rumah sakit, [dan membeli] dengan harga yang cukup mahal,” jelasnya.
Menurut Soyan, selama ini pihaknya telah menyampaikan sejumlah keluhan warga kepada manajemen RSUD Yowari. Akan tetapi, manajemen RSUD Yowari biasanya merespon dengan paparan program dan alur pelayanan di rumah sakit itu.
“Ini semacam pembiaran secara terus menerus, tetapi akan kita cek kembali soal penganggarannya. Baik ruangan, fasilitas pendukung di setiap ruangan rawat inap, termasuk biaya perawatan,” kata Soyan.
Jubi telah berupaya menghubungi Direktur Umum RSUD Yowari, Petronela Risamasu melalui panggilan telepon, untuk dimintai tanggapannya. Akan tetapi, hingga berita ini diturunkan, Risamasu belum berkomentar. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G