Wagub Papua minta TPID manfaatkan pintu distribusi logistik

Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal
Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal. - Jubi/Alex

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau biasa disebut TPID Papua harus memanfaatkan beberapa kota yang menjadi pintu distribusi barang dan jasa, demi menekan laju inflasi di Papua. Hal itu dinyatakan Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal di Kota Jayapura, Jumat (26/2/2021).

Klemen Tinal menuturkan Kabupaten Merauke merupakan pintu distribusi ekonomi untuk wilayah selatan Papua, dan menjadi gerbang distribusi barang dan jasa menuju Kabupaten Boven Digoel, Mappi, dan Asmat. Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, juga menjadi pintu distribusi barang dan jasa di Asmat, Yahukimo, Nduga, Ilaga, Puncak, dan Deiyai.

Read More

Sementara dari Kota Jayapura bisa menjangkau Kabupaten Jayapura, Keerom, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah dan berbagai daerah lainnya. “Konsep pengendalian cepat menuju Papua satu harga sudah bagus. Namun, yang terpenting, semua harus mulai dulu. Tidak perlu sempurna, yang penting ada semangat membangun perekonomian Papua,” kata Tinal.

Baca juga: Bulog Merauke kirim 500 ton beras lewat KM Logistik Nusantara 2

Ia menekankan pembangunan di Papua harus dilakukan dengan optimis. Tinal juga menyatakan orang yang pesimis tidak layak menjadi anggota TPID Papua.

“Pesimis tidak akan membantu kita mencapai sesuatu, apalagi dalam membangun Papua. Kata kuncinya adalah, kita ingin buat setiap orang Papua menjadi mandiri di tanahnya sendiri,” ujar Tinal.

Tinal juga meminta jajaran Pemerintah Provinsi Papua untuk mencari nilai yang bisa membawa kemandirian masyarakat Papua. Bumi Cenderawasih memiliki banyak hal alam yang bisa dikelola menjadi beragam produk unggulan. “Jika kita mampu membuat itu, saya yakin pertanian, perkebunan dan sektor-sektor lainnya akan tumbuh,” kata Tinal.

Ia menyatakan tidak boleh ada lagi penanaman sawit di Papua. “Yang tidak boleh di tanah di Papua adalah kelapa sawit karena sudah dilarang. Jadi apabila ada pihak yang datang ke bank untuk mengambil pinjaman untuk menanam kelapa sawit, jangan dikasih. Pelarangan ini sudah diputuskan lewat pertemuan internasional,” kata Tinal. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply