Terminal Expo dianggap belum layak beroperasi

Papua
Ilustrasi angkutan kota - Jubi/Ramah.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Sentani, JubiPara sopir angkutan umum menanti kepastian pengoperasian Terminal Expo. Mereka sejauh ini belum mendapat kepastian mengenai hal tersebut.

“Rencana semula terminal akan difungsikan pada Mei, tetapi ditunda karena wabah Covid-19. Sejauh ini belum ada komunikasi (pemberitahuan resmi) dari dinas perhubungan mengenai pengoperasian terminal,” kata Kordinator Trayek Angkutan Umum Sentani-Expo Mesak Hengga, Kamis (3/9/2020).

Read More

Dia melanjutkan pemerintah setempat sebelumnya juga harus memastikan kesiapan pengoperasian terminal. Kondisi jalan, misalnya harus berkualitas dan sesuai kualifikasi untuk terminal angkutan umum.

“Saya lihat (kondisi) aspalnya belum digoreng secara benar (matang). Saat saya memarkirkan sepeda motor, aspalnya langsung jebol terkena standar. Jadi, saya menilai terminal tersebut belum layak (difungsikan),” ungkapnya.

Para sopir pada prinsipnya bersedia diarahkan untuk masuk dan mangkal di terminal pada kapan pun. Itu sepanjang kondisi terminal memang telah benar-benar siap difungsikan.

“Kami mau-mau saja disuruh masuk ke terminal baru. Asal semuanya aman dan tidak terkendala dalam memarkirkan kendaraan,” kata Etto, sopir trayek Sentani-Expo.

Para sopir juga meminta jaminan dari pemerintah setempat mengenai ketertiban di lokasi terminal. Lokasi terminal baru tersebut harus steril dari aktivitas pedagang kaki lima.

“Jangan ada yang berjualan bakso, sayur, pinang, gorengan, dan lain-lain. Itu bisa merusak (pemandangan) dan mengotori terminal,” tegas Hengga.

Keberadaan para pedagang tersebut, menurutnya harus ditempatkan pada areal khusus di luar terminal. “Semua pedagang kaki lima itu diarahkan untuk berjualan di los panjang yang kosong di samping terminal. Jadi, tidak ada yang (berjualan) di depan jalan (terminal).”

Sementara itu, para pedagang kaki lima berharap pemerintah setempat turut memperhatikan nasib mereka. Mereka juga menginginkan lokasi yang nyaman dan strategis agar dagangan tetap laris.

“Kami mau berjualan di tempat yang baik (strategis), bukan di belakang atau di ujung (terminal). Kalau tempat (baru) tidak sesuai, kami menolak dipindahkan,” kata Epince Wenda, pedagang sayur di Expo. (*)

 

Editor: Aries Munandar

Related posts

Leave a Reply