Tak semua siswa punya android, sekolah ini kenalkan sekolahnya secara langsung

papua
Siswi SMA Kristen Koinonia saat melakukan gladi resik UNBK - Jubi/Yance Wenda
Papua No.1 News Portal | Jubi

Sentani Jubi – Siswa baru SMA Kristen Koinonia Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua dikenalkan kelas dan guru mereka saat hari pertama masuk sekolah. Pengenalan lingkungan sekolah di tingkat sekolah itu dilakukan tidak berjalan seperti biasanya untuk menghindari penyebaran Covid 19.

“Sesuai dengan edaran dinas pendidikan memang kami tidak buat seperti normalnya, namun hari ini anak siswa baru sebanyak 70 siswa dan mereka kami perkenalkan ruang kelas, halaman, terus di lanjutkan dengan pengenalan nama guru-guru,” kata Ketua panitia penerimaan siswa baru SMA Kristen Koinonia Sentani, Damaris Datu, kepada Jubi di Sentani, Senin (13/7/2020).

Read More

Baca juga : Pandemi Covid-19, penerimaan siswa baru SMAN 1 Sentani tanpa batas zonasi

Siswa sekolah ini mampu merakit mobil listrik untuk UMKM

Partisipasi sekolah anak di Merauke terus menurun

Damaris mengatakan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah berlangsung sehari dan hanya dua jam setelah itu siswa disuruh pulang.

“Dengan protokol kesehatan, pakai masker dan jaga jarak,” kata Damaris menambahkan.

Menurut dia, siswa baru yang mendaftar di SMA yang ia kelola kebanyakan dari latar belakang orang tidak mampu. Sehingga pengenalan dilakukan secara langsung, meski sekolah juga menyiapkan tayangan video.

“Cuma yang menjadi kendala itu tidak semua anak-anak miliki android dan paket data yang cukup, kalau handphone punya tapi yang di butuhkan itu andorit, itu yang menjadi kendalanya,”  kata Damaris menjelaskan.

Pengenalan siswa juga dilakukan di SMAN 1 Sentani, dengan dengan protokol kesehatan. “Untuk pengenalan tetap dengan protokol kesehatan, jaga jarak 1 meter dan di lakukan di halaman sekolah bukan di dalam gedung,” Ketua panitia penerimaan siswa baru SMAN 1 Sentani, Try Suharti Harloy.

Ia mengatakan pengenalan tidak bisa sekaligus langsung dengan jumlah anak-anak yang banyak. “Kalau dilakukan semua sekali tidak bisa nanti Satgas Covid tegur kami,”  kata Try.(*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply