Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Saul Nicodemus Yandewa, pejudo tunanetra National Paralympic Committee (NPC) Papua masih bertekad untuk menggapai prestasi tertinggi pada hajatan olahraga akbar para atlet penyandang disabilitas. Saul sudah tampil pada dua kali iven Peparnas dan turun di dua cabang olahraga berbeda.
Pejudo tunanetra kelahiran Waropen ini tak pernah menyerah untuk menggapai prestasi di iven Peparnas, walaupun dia sudah dua kali gagal mempersembahkan medali emas dalam dua edisi Pekan Olahraga Cacat Nasional (Porcanas) atau nama awal dari Peparnas.
Sebelum menjadi atlet judo tunanetra, Saul tampil di cabang olahraga atletik pada Porcanas 2008. Dia turun di nomor lari 100 meter dan lompat jauh. Di momen tersebut prestasinya hanya lolos ke babak final.
Di Porcanas 2016 Jawa Barat, Saul pindah ke cabang olahraga tenis meja. Namun lagi-lagi dia gagal mempersembahkan medali setelah terhenti di babak penyisihan.
“Saya turun di cabor atletik Porcanas tahun 2008, tapi hanya masuk final di nomor lari 100 meter dan lompat jauh. Di Porcanas 2012 saya tidak ikut. Tahun 2016 di Porcanas Jawa Barat, saya main di tenis meja tunanetra, tapi saya kalah di penyisihan,” ujar Saul kepada awak media Jubi, belum lama ini.
Kini jelang Peparnas XVI di rumah sendiri, Saul akan berjubah judo. Dia tak mau menyerah karena masih penasaran untuk bisa meraih medali emas pertamanya. Saul akan turun di klasifikasi B1, kelas 73 kg perorangan, beregu dan kelas bebas.
Dari tiga nomor itu, Saul berharap bisa mendapatkan satu medali emas.
“Target saya harus medali emas. Saya berharap bisa menang, di antara tiga nomor itu harus ada satu yang dapat medali emas,” tuturnya.
Meski tidak punya basic sebagai pejudo, Saul sudah membekali dirinya sejak 2018. Ia berlatih di Solo mulai 2019 dan bergabung dalam Pelatda menuju Peparnas XVI.
“Saya di judo sudah berjalan tiga tahun sejak 2018. Saya sudah latihan di Solo sendiri sejak 2019 baru kumpul Pelatda,” jelasnya.
Manajer judo tunanetra NPC Papua, Ahmad Bahar mengatakan persiapan timnya sudah sangat matang. Judo tunanetra Papua akan menurunkan 18 atletnya termasuk Saul.
Judo tunanetra akan tampil di 20 nomor, diantaranya 16 nomor perorangan, 2 beregu putra putri dan 2 beregu bebas.
“Peluang ada, tetap terbuka tapi kalau kita membaca peta kekuatan jawa barat jadi lawan yang sulit karena mereka tuan rumah Peparnas pertama dan pertama judo dipertandingkan dan saat itu mereka jadi juara umum. Kita targetkan bisa mendapatkan 5 medali emas. Atlet Papua kita latih dari nol, sejak 2019 kita latihan di Solo, Jawa Tengah. Dan saat ini di jayapura untuk penyesuaian iklim di jayapura,” kata Bahar.
Judo tunanetra dilatih oleh sejumlah pelatih nasional. Salah satunya, pelatih kepala, Endang Srilestari yang merupakan mantan peraih 4 medali emas SEA Games dan 1 medali emas Asian Games.
“Pelatih kepala ada Endang Srilestari, juara SEA Games 4 kali, dan Asian Games 1 kali, dan 2018 lalu pelatih kita juga ada yang melatih di Asian Para Games 3 orang,” pungkas Bahar. (*)
Editor: Edho Sinaga