Nabire, Jubi – Sekelompok pemuda yang mengatas namakan Solidaritas Aksi Kemanusiaan melakukan aksi galang dana dan pakaian layak pakai. Akan disumbangkan pada pengungsi korban banjir Sentani dan warga terdampak konflik TNI-TPN OPM di Nduga.
“Kami ikut menggalang dana untuk korban banjir bandang di Sentani dan para warga pengungsi kabupaten Nduga, ” Demikian rilis yang diterima Jubi dari koordinator aksi, Philemon Keiya. Selasa, (26/03/2019).
Dikatakan, Solidaritas tersebut terbentuk pada Senin 18 Maret 2018 lalu. Berawal dengan banjir bandang yang terjadi di Sentani, Jayapura, Sabtu (16/03/2019).
“Kami dengar kabar, banyaknya korban meninggal akibat banjir tersebar melalui media. juga di Nduga ada banyak warga setempat yang tidak nyaman akibat perang antara TNI/Polri dan KKB.” tuturnya.
Atas dasar kemanusiaan, lanjut Keiya, pihaknya berkumpul di Pantai Nabire, sejak Senin (18/03) Maret 2018. Lalu, Dalam menggalang dana dan pakaian layak pakai.
“Hari Senin dan Selasa, kami lakukan penggalangan dana dan pengumpulan pakaian layak pakai di Pantai Nabire. Pada sore hari, galang dana di lampu merah Pantai Nabire bersama komunitas lain yang jalankan aksi untuk Sentani,” ujarnya.
Aksi tersebut juga dilakukan melalui jalan kaki dari pasar Karang menuju Auri, lalu maduk ke Jalan Merdeka dan tiba di Pasar Oyehe.
“Hasil yang kami peroleh, uang tunai sebesar Rp19 juta dan pakaian layak pakai 8 karung besar,” terangnya.
Kata Keiya, pakaian sudah di pacing, dan uang akan di bagi dua untuk Sentani dan Nduga.
Rencananya, uang akan dikirim melalui rekening donasi. Sementara pakaian akan dicarikan pengiriman.
“Kepada saudara – Saudara kami di Sentani dan Nduga, hanya ini yang bisa kami lakukan,”
Sekretaris aksi, Mikael Kudiai menambahkan pihaknya mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh warga Nabire yang sudah terlibat dan memberikan dukungan melalui sumbangan dana dan pakaian layak pakai, baik secara pribadi mau keluarga.
“Untuk pengiriman pakaian ke Jayapura, kami mohon bantuan dari pemerintah kabupaten Nabire, Dinas Perhubungan dan maskapai penerbangan rute Nabire – Jayapura bisa menyediakan tempat untuk kami bisa antar ke Jayapura sebab kami tidak punya uang,” katanya.
Sebelumnya, Sanusi, pimpinan Wings Air Nabire, mengatakan sudah sejak bencana banjir melanda Kota Sentani, penerbangannya menggratiskan bantuan berupa barang yang ditujukan masyarakat untuk korban.
Dikatakan, hal tersebut merupakan bentuk kepedulian dan empati Wings. selain itu pihaknya juga menerima surat permohonan dari pihak otoritas Bandara Nabire.
“Sudah sejak banjir itu, kami tiadakan ongkos pengiriman barang ke jayapura, khususnya untuk korban banjir,” ujar Sanusi. (*)
Editor: Syam Terrajana