NZ desak kekerasan bersenjata di Papua harus dihentikan sebelum negosiasi

TPNPB di bawah pimpinan Egianus Kogoya - Jubi/Victor Mambor
TPNPB di bawah pimpinan Egianus Kogoya – Jubi/Victor Mambor

Jayapura, Jubi – Menteri luar negeri Selandia Baru (NZ) mendesak dihentikannya kekerasan bersenjata yang berlangsung di Tanah Papua hingga saat ini. Hal ini disampaikan Winstons Peters, menanggapi pernyataan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) tentang perang terbuka dengan tentara dan polisi Indonesia.

“Agar negosiasi damai berhasil, semua pihak perlu mengakhiri konflik dan menghentikan permusuhan,” kata Peters, dikutip Radio New Zealand, Rabu (27/3/2019)

Read More

Pihak TPNPB menyampaikan mereka terbuka untuk negosiasi namun baku tembak yang terjadi sejak bulan Desember tahun lalu harus dihentikan, termasuk upaya pengejaran yang dilakukan oleh aparat keamanan atas nama operasi penegakan hukum.

“Kami juga menolak sebutan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata), KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata) atau teroris yang dialamatkan pada kami. Kami adalah anak bangsa Papua yang berjuang membebaskan bangsanya jadi penjajahan Indonesia,” kata Sebby Sambom, juru bicara TPNPB.

Selandia Baru, dikatakan oleh Peters sangat mendukung upaya semua pihak untuk menghentikan kekerasan agar negosiasi bisa berlangsung dengan damai.

Sejak Desember 2019, baku tembak antara TPNPB dengan aparat keamanan Indonesia di wilahay Kabupaten Nduga telah mengakibatkan korban jiwa di kedua belah pihak, selain belasan orang yang disebut sebagai karyawan jalan Trans Papua. Setelah itu, ribuan warga Nduga terpaksa mengungsi dari kampung halaman mereka karena konflik bersenjata yang masih berlangsung. (*)

Related posts

Leave a Reply