Sensus penduduk terapkan protokol kesehatan

Papua
Peluncuran Sensus Penduduk 2020 di Kabupaten Jayapura, kemarin - Jubi/Engelberth wally.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Sentani, JubiBadan Pusat Statistik tetap menerapkan protokol kesehatan pada sensus penduduk 2020. Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir dan diharapkan tetap terbuka dalam memberikan data kepada petugas sensus.

“Protokol kesehatan wajib diterapkan (oleh petugas sensus). Mereka mengenakan masker dan (sering) mencuci tangan serta harus menjaga jarak saat berkomunikasi dengan warga yang didata,” kata Kepala Badan Pusat  Statistik (BPS) Kabupaten Jayapura Jeffry de Fretes, Selasa (1/9/2020).

Read More

Dia mengatakan petugas sensus direkrut dari warga sekitar. Mereka juga telah menjalani uji cepat antibodi (rapid test) dengan hasil nonreaktif.

Mereka dibekali kartu hasil rapid test saat bertugas. Karena itu, masyarakat diminta tetap berpartisipasi dan menerima (kedatangan) petugas sensus meskipun saat ini masih pandemi Covid-19. Kami juga tidak mau pendataan penduduk menjadi penyebab penyebaran virus korona (di masyarakat),” jelas Jeffry.

Jeffry menambahkan sensus penduduk dilaksanakan untuk memperbarui data kependudukan sesuai kondisi terkini sehingga lebih akurat dan valid. “Nanti, tidak ada lagi data penduduk dari (versi) dinas kependudukan dan catatan sipil atau (versi) BPS. Semua menggunakan sumber data yang sama,” kata Jeffry.

Sensus Penduduk 2020 digelar selama sebulan sejak hari ini. Di Kabupaten Jayapura, peluncuran kegiatan tersebut dipimpin Bupati Mathius Awoitauw, kemarin.

Bupati Awoitauw mengatakan Sensus Penduduk 2020 menjadi langkah awal untuk mewujudkan Kabupaten Jayapura Satu Data. “Data menjadi hal penting dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan. Kita tidak bisa bekerja begitu saja tanpa didukung data (valid).”

Menurutnya, hasil sensus tersebut akan disinergikan dengan semua program kerja dari seluruh jenjang pemerintahan di Kabupaten Jayapura. Dia berharap warga memberikan data valid kepada petugas sensus.

“Kami sampai saat ini belum tahu (persis) jumlah Orang Asli Papua dan Non-Papua di Kabupaten Jayapura. Karena itu, warga harus memberikan jawaban yang sejelas-jelasnya saat disensus petugas,” kata Awoitauw  (*)

 

Editor: Aries Munandar

Related posts

Leave a Reply