PON Papua buka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal

Papua-Bupati Jayapura
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, saat berdiskusi dengan sejumlah tokoh masyarakat adat - Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Kehadiran PON XX di Papua tidak hanya bermanfaat bagi para penikmat dan pelaku olahraga se Tanah Air, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang seluas bagi masyarakat local, secara khusus di klaster penyelenggara.

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, mengatakan seluruh anggota masyarakat harus memanfaatkan dan menangkap peluang ekonomi dengan hadirnya PON XX di Kabupaten Jayapura.

Read More

Peluang ekonomi yang terbuka lebar sesungguhnya ketika ribuan orang dari 33 provinsi di Indonesia berada di Papua dalam keterlibatannya di PON XX, baik sebagai atlet, ofisial, maupun peserta pendukung lainnya.

“Kalau tidak dimanfaatkan dengan baik bagi peluang ekonomi, masyarakat sendiri yang akan rugi. Karena iven nasional ini hanya sekali dan kita semua belum tahu kapan akan digelar lagi di sini,” ujar Bupati Awoitauw di Sentani, Senin (16/8/2021).

Dikatakan, dukungan pemerintah daerah, dalam hal ini melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Jayapura, sudah mengucurkan anggaran melalui Alokasi Dana Kampung (ADK).

“Pemerintah kampung tinggal mengalokasikan untuk masyarakat dalam dukungan terhadap PON Papua. Ada dana ketahanan pangan, ada juga untuk penanganan Covid-19, dan afirmatif. Tinggal disesuaikan saja kebutuhan yang akan digunakan,” kata Awoitauw.

“Pemerintah kampung jangan kaku dalam mengatur semua kebutuhan berdasarkan anggaran yang ada di setiap kampung,” imbuhnya.

Dikatakan, potensi sumber daya alam yang diolah menjadi bahan pangan dan makanan ringan, dibuat dalam jumlah yang besar dan siap dijual. Demikian juga dengan kerajinan, kuliner khas daerah ini seperti sagu bakar, ikan asar, papeda bungkus, ubi-ubian, keripik pisang, pizza dari sagu, dan jenis penganan lainnya.

“Kita mau tunjukkan bahwa PON ini berlangsung di Papua, dan ini adalah bagian dari kebiasaan, dan tradisi lokal kita. Jangan terbalik penyajiannya seperti di restoran atau yang mewah-mewah. Sebab peserta yang datang sudah terbiasa dengan hal-hal seperti itu,” kata bupati dua periode itu.

“Masyarakat adat harus menunjukkan jati diri mereka melalui iven nasional ini. Karena kesempatan dan peluang seperti ini akan kembali lagi dalam waktu yang lama dan kita semua tidak tahu kapan bisa terjadi lagi,” tambahnya.

Bupati Awoitauw yang juga sebagai Ketua Umum Sub PB PON Kabupaten Jayapura minta dukungan masyarakat lokal, secara khusus di distrik-distrik yang ada venue PON Papua.

“Tetap menjaga kamtibmas dan juga kebersihan lingkungan. Dalam iven PON nanti setiap tempat bebas dari gangguan orang mabuk,” katanya.

“Distrik Sentani Timur, Waibhu, dan Distrik Sentani. Peluang ekonomi bagi kesejahteraan keluarga harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, tetap menjaga kesehatan, dan wajib prokes,” imbuhnya.

Baca juga: Bupati Jayapura: Tidak boleh kucing-kucingan selesaikan pembangunan fasilitas PON Papua

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra, mengatakan kesiapan penyambutan PON Papua di sejumlah kampung dengan memanfaatkan ADK sudah dipersiapkan jauh-jauh hari dan saat ini dalam tahap bersih-bersih kampung dengan memasang umbul-umbul, bendera merah putih, dan informasi terkait pelaksanaan PON.

“Setiap kampung telah mengalokasikan anggarannya masing-masing, tidak hanya dari alokasi dana kamapung saja, tetapi juga dari anggaran penanganan Covid=19 dan ketahanan pangan untuk mendukung kelompok-kelompok usaha kerjinan tangan, kuliner, lapak-lapak makanan lokal yang akan didemonstrasikan kepada para pengunjung saat berlangsungnya PON. Alokasi dana yang disiapkan bervariasi, ada Rp30-40 juta bahkan ada yang lebih. Tergantung jumlah kelompok dan perorang serta bahan yang akan digunakan,” pungkasnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply