Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Sentani, Jubi – Akibat hujan deras yang turun disertai petir pada Kamis (3/1/2019) malam di Kabupaten Jayapura, mengakibatkan banjir kembali menggenangi Perumahan Gajah Mada Permai di Yahim Sentani, mulai sekira pukul 01.49 WIT.
"Air masuk melalui kebun milik warga dekat muara kali yang menuju ke Danau Sentani. Namun karena debit air yang besar sementara saluran air menuju ke muara menyempit karena sampah membuat air berbalik dan menggenangi perumahan," ucap Yohanes Don Bosco, seorang warga Perumahan Gajah Mada Permai Yahim, Sentani.
Yohanes mengatakan dini hari tadi warga dikagetkan dengan bunyi tiang listrik yang dipukul keras dan teriakan warga yang bangun lebih awal dan memberi kode bahwa air semakin naik hingga setinggi paha orang dewasa.
"Banjir kali ini sangat parah. Kami pasrah saja dengan barang-barang kami," ucapnya saat ditemui Jubi di Sentani, Jumat (4/1/2019) pagi.
Yohanes menjelaskan air naik sangat cepat dan sekira pukul tiga dini hari, saat terbangun dari tidur, air sudah tinggi dan merendam barang-barang miliknya.
"Saya segera memanggil tetangga membantu saya mengangkat motor yang terjebak dalam rumah untuk diamankan di tempat yang lebih tinggi," kata Bosco, seorang warga Perumahan Gajah Mada Permai Yahim.
Pada Desember 2018, Perumahan Gajah Mada Yahim Sentani juga pernah terjadi banjir namun tidak separah banjir kali ini.
"Banjir sebelumnya tahun 2018 itu juga kami alami hal yang sama sampe barang miliki kami tidak ada yang bisa diselamatkan," jelas Bosco.
Warga lainnnya, Ronny Karu, juga mengaku tidak sempat mengangkat barang-barang milinya karena air datang pada dini hari, saat dirinya dan keluarga sedang terlelap tidur.
"Bersyukur tetangga segera membangunkan dengan memukul tiang listrik sehingga segera menyelamatkan anak-anak untuk tinggal di keluarga," ucapnya.
Ronny berharap Pemerintah Kabupaten Jayapura dan Provinsi Papua segera mengambil langkah untuk menyelamatkan warga, karena di antara korban banjir, banyak anak-anak balita.
"Kami sudah berjuang kemana-mana namun tidak ada solusi. Kami minta relokasi," tegasnya.
Selain itu, kata Ronny, pihak developer juga harus memberikan kenyamanan kepada warga di perumaham ini agar warga tidak selalu dihantui banjir bila hujan turun.
"Developer yang kabur tidak bertanggung jawab. Kami berharap pihak kepolisian segera tangkap dan dia harus bertanggung jawab," jelas Ronny Karu. (*)