Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Hari anti kekerasan terhadap perempuan turut diperingati di Papua, yang dilakukan dengan launching dari depan toko sumber makmur Abe menuju ke pasar rakyat halaman futsal Mega Abepura.
“Dari 25 November sampai dengan 10 Desember itu setiap tahun itu dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Provinsi Papua dan berbagai Organisasi di Provinsi Papua,” kata kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Papua, Anike Rawar, kepada wartawan di Jayapura, Kamis (5/12/2019)
Tahun ini, hari anti kekerasan terhadap perempuan dikoordinir oleh ketua Forum Puspa Papua, Irene Waromi, Irene mengumpulkan perempuan-perempuan hebat di Papua sehingga dinamai perempuan Anggrek Papua.
“Dengan hadirnya forum Puspa ini sangat membantu kami pemerintah Provinsi Papua untuk tetap memperjuangkan hak-hak perempuan Papua,” jelas Anike.
Anike berharap , dengan hari anti kekerasan perempuan Papua tidak lagi mendapatkan perlakuan kekerasan dan diskriminasi.
“Perempuan papua itu berjuang dari terbitnya sampai terbenamnya matahari, laki-laki Papua dan semuanya dapat memberikan ruang dan hak kami sebagai seorang perempuan Papua,” ucap Rawar.
Di tempat yang sama ketua forum Puspa Irene Waromi, mengatakan ada sejumlah elemen yang turut berpartisipasi pada peringatan hari anti kekerasan terhadap perempuan kali ini, yakni Lion Club, Papuansphoto, kuliner asli mama – mama Papua, hingga kalangan pengelola art shop .
“Kita menyuarakan hak-hak perempuan , akhiri kesenjangan ekonomi, perdagangan manusia dan kekerasan terhadap anak dan perempuan,” jelasnya.
“Kedepan kita akan meningkatkan kualitas dan kapasitas perempuan dalam ekonomi, secara khusus kepada lion club yang sudah bisa membantu memasarkan apa yang dihasilkan oleh mama Papua,” kata Irene. (*)
Editor: Syam Terrajana