Papua No. 1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi– Ketua Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Jayawijaya, Fred Huby mengatakan organisasinya akan merenovasi 403 unit ruko di tiga distrik yang terkena dampak amuk masa pada peristiwa 23 September 2019 lalu. Huby mengatakan ada 365 pengusaha Orang Asli Papua (OAP) yang telah terdata untuk membantu renovasi ruko itu.
“Hari ini kami kontraktor asli Papua mulai melakukan pembersihan puing-puing pertokoan di sekitaran Wouma, bertepatan dengan HUT kota Wamena sehingga kami juga minta dukungan pemerintah daerah supaya rehabiltasi atau perbaikan ruko 403 unit ini bisa berjalan dengan baik,” kata Fred Huby, kepada wartawan saat mulai pembersihan di Wouma, Selasa, (10/12/2019).
Baca juga : KAPP siapkan sarasehan pengusaha asli Papua Pergub Tender Terbatas bagi pengusaha asli Papua berlaku 1 Agustus
Pengusaha asli Papua jangan pinjamkan nama bagi pemodal dari luar Papua
Menurut Huby, pengaturan pengerjaannya akan dilakukan secara rata, bisa saja satu pengusaha mengerjakan satu unit ruko sehingga semua terlibat. Ia menjelaskan presiden memberikan kepercayaan kepada organsiasinya mengerjakan ruko itu bukan berdasarkan besar kecilnya nilai uang, namun bagaimana peran anak asli Papua dalam mewujudkan pembangunan manusia orang Papua itu sendiri.
“Sehingga mewakili teman-teman pengusaha asli Papua saya sampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten, sehingga teman-teman memulai pekerjaan ini, “kata Huby menambahkan.
Pengerjaan 403 unit ruko itu diakui telah dianggarkan, namun secara administrasi belum bisa terbayarkan di akhir tahun ini. Sehingga perlu peran pemerintah daerah untuk dukungan modal karena pekerjaan dikerjakan terlebih dahulu, sedangkan pembayaran setelah renovasi selesai.
Pejabat Pembuat Komitmen Prasarana Sarana Pasar dan Olahraga Kementerian PUPR, Eko Priyo Prasetyo mengatakan, di akhir tahun ini tidak cukup untuk dilakukan perbaikan secara langsung, sehingga hanya dilakukan pembersihan termasuk pembongkaran struktur-struktur yang kelihatannya tidak bisa dipertahankan.
“Untuk saat ini sifatnya pembersihan termasuk pembongkaran struktur-struktur yang kelihatannya tidak bisa dipertahankan hingga akhir tahun ini, sedangkan pekerjaan fisiknya dimulai Januari 2020,” kata Eko.
Menurut dia, saat ini melihat ketersediaan material juga terbatas, sehingga akan hitung dulu kebutuhan per ruko. Sedangkan Kementerian PUPR akan melakukan pengukuran atau analisa kebutuhan biayanya yang sudah dilakukan pembongkaran hingga tahap persiapan.
“Target sampai akhir desember selesai untuk pembongkaran dan persiapan, sedangkan kalau memang dibagi per unit per satu perusahaan, mungkin bisa sebulan atau dua bulan ke depan atau akhir Februari 2020 semua pekerjaan ronovasi ruko ini rampung,” kata Eko menjelaskan. (*)
Editor : Edi Faisol