Pengungsi banjir bandang tidak tersentuh layanan kesehatan

banjir bandang Papua
Warga korban banjir di lokasi pengungsian di Palomo, Sentani - Jubi/Yance Wenda
Papua No.1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Pengungsi korban banjir bandang Sentani tidak lagi mendapat layanan kesehatan rutin. Paramedis tidak pernah berkunjung ke lokasi pengungsian sejak tahun lalu.

“Awalnya memang ada petugas kesehatan (memberi pelayanan medis). Setelah itu, tidak ada lagi yang mengunjungi posko kami (lokasi pengungsian),” kata Paula Suebu, warga di lokasi pengungsian di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Sentani, Rabu (10/6/2020).

Read More

Banjir bandang menerjang Sentani pada 16 Maret tahun lalu. SKB Sentani menjadi salah satu lokasi pengungsian untuk para korban banjir yang selamat. Terdapat 40 keluarga yang masih bertahan di lokasi pengungsian tersebut sampai saat ini.

Sebagian besar penghuni ialah anak dan warga lanjut usia. Ada pula anak yang bahkan dilahirkan di lokasi pengungsian tersebut.

 

Suebe bersyukur kondisi mereka saat ini dalam keadaan sehat. Para pengungsi belum pernah ada yang terserang penyakit berat. Walaupun begitu, dia berharap warga di pengungsian tetap mendapat layanan kesehatan yang layak.

“Sampai sekarang belum pernah ada lagi kunjungan dari petugas kesehatan. Namun, kami bersyukur tidak ada pengungsi menderita sakit berat,” kata perempuan berusia 43 tahun itu.

Harapan serupa diutarakan Miselina Wenda. Ibu dari lima anak ini berharap pemerintah setempat mengaktifkan kembali layanan kesehatan di lokasi pengungsian mereka.

“Kalau bisa, lihat kondisi kesehatan kami kah. Ini ada orang tua dan anak sakit. Mereka terserang gatal-gatal, rematik, dan penyakit lain,” kata Wenda.  (*)

 

Editor: Aries Munandar

Related posts

Leave a Reply