Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Warga korban banjir bandang Sentani mempertanyakan kepastian bantuan dana hunian selama di pengungsian. Pencairan bantuan senilai Rp500 ribu sebulan untuk setiap keluarga pengungsi tersebut tersendat sejak tiga bulan lalu.
“Sebagian pengungsi belum menerima bantuan tersebut. Saat kami usulkan, pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jayapura bilang tunggu (pencairan) tahap II,” kata Paula Suebu, warga pengungsi di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Sentani, Senin (8/6/2020).
Warga korban banjir bandang telah menetap sekitar 1,5 tahun di sejumlah posko pengungsian di Sentani. Pada tahap pertama, mereka menerima bantuan dana hunian dengan total sebesar Rp5 juta untuk setiap keluarga. Penyalurannya dimulai sejak awal Maret lalu.
Sebanyak 40 keluarga pengungsi di SKB Sentani kini menanti-nanti pencairan bantuan tahap berikutnya seperti yang telah dijanjikan pemerintah daerah setempat.
“Pada tahap pertama, pencairannya dananya juga tidak full (penuh). Kami baru terima separuhnya,” ungkap perempuan berusia 34 tahun tersebut.
Suebu mengaku kecewa atas keterlambatan pencarian tersebut karena dana hunian sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan warga selama di pengungsian. “Bantuan dana hunian dapat meringankan beban kebutuhan kami.”
Ketua Posko Pengungsian di Kampung Toladan Ambas Kogoya juga turut mempertanyakan kejelasan pencairan dana hunian tersebut. “Kami seharusnya menerima Rp500 ribu setiap bulan, tetapi ini telah berbulan-bulan belum juga terima seluruhnya (dilunasi).” (*)
Editor: Aries Munandar