Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Club Pencinta Alam (CPA) Hirosi mengampanyekan gerakan mengonsumsi sagu kepada kalangan siswa usia dini. Gerakan itu diprogramkan untuk memupuk kecintaan sekaligus melestarikan tradisi mengonsumsi makan pokok Papua.
“Kami tidak ingin terjadi pergeseran pola makan (tradisi makanan pokok). Karena itu, kami mengenalkan sagu (sebagai salah satu bahan pangan utama Papua) kepada anak usia dini,” kata Ketua CPA Hirosi Marcel Suebu, Selasa(19/11/2019).
Sagu hanya salah satu jenis bahan pangan yang dikampanyekan Suebe, dan kawan-kawan. Di tempat lain, mereka mengampanyekan umbi-umbian yang juga merupakan bahan pangan utama di Papua.
“Pengenalan makanan pokok disesuaikan dengan kondisi (kebiasaan) lokal di setiap daerah. Karena di Kabupaten Jayapura makanan pokoknya ialah sagu, kami kampanyekan produk dan konsumsi sagu,” jelasnya.
Sasaran kampanye ialah siswa lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD), dan taman kanak-kanak (TK). Mereka diperkenalkan dengan berbagai produk atau makanan dari olahan sagu.
“Sagu tidak cuma bisa dijadikan papeda, tetapi juga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan. Ada beras, mi, minuman dan kue olahan dari sagu,” lanjut Suebu.
CPA Hirosi berencana menyebarluaskan gerakan tersebut dengan menggelar kampanye serupa di sekolah dasar maupun menengah pertama. Mereka berharap generasi muda semakin mengenal manfaat sagu dan mengonsumsinya sebagai makanan pokok.
Kepala TK Ria Sentani Josina E V Lwanggin mengapresiasi Program Sagu Masuk Sekolah yang diinisiasi CPA Hirosi. Dia mengakui banyak generasi muda Papua saat ini mulai meninggalkan tradisi mengonsumsi sagu.
“Banyak orang mulai melupakan sagu. Hutan sagu juga mulai habis sehingga anak-anak tidak tertarik untuk mengonsumsi makanan tradisional kita. Mereka itu Orang Papua sehingga harus mengenal sagu sebagai makanan pokok,” kata Lwanggin. (*)
Editor: Aries Munandar