Nabire, Jubi – Pemerintah Kabupaten Nabire melalui Dinas Perdagangan berencana akan membangun pasar yang layak untuk mama – mama Papua.
Menanggapi hal tersebut, beberapa dari mama – mama pedagang yang kesehariannya berjualan di terminal Oyehe Nabire memberikan komentarnya.
Irene Bunai, seorang pedagang mama – mama pasar di terminal Oyehe mengatakan seharusnya pemerintah tidak berjanji, kalau akhirnya sukar ditepati. Pasalnya, Pemkab Nabire pernah menjanjikan hal serupa pada 2017 silam.
“Kalau hanya janji, saya pikir tidak usah. Dua tahun lalu janji, sekarang lagi janji. Kenapa suka sekali janji, kalau mau bangun ya bangun,” tegas mama Bunai di Nabire. Sabtu (2/2/2019).
Menurutnya, mama – mama pedagang tidak butuh janji. Mereka hanya ingin ada tempat layak untuk berjualan. Sebab selama bertahun – tahun, mama – mama menggelar jualan di atas tanah, di samping jalan dan trotoar.
“Jadi sekali lai kami malas janji – janji. Kami bersyukur bisa ada tempat di sini untuk jualan kami sangat senang. Biar sudah, begini saja tidak apa – apa,” ujarnya,
Seorang penjual lainnya, Melina Ukago mengatakan, mama – mama yang berjualan di terminal Oyehe saat ini tidak setuju berpindah tempat. Saat ini mereka merasa nyaman berjualan di situ.
“Kami malas pindah sekalipun ada pasar baru. Kami hanya mau jualan di sini saja, jangan dikasih pindah,” katanya.
Sebelumnya, Plt. Kepala Dinas Perdagangan Nabire, Zet Kambaro mengatakan Pasar mama – mama Papua, menjadi program Pemerintah ke depan. Rencananya, di tahun anggaran ini melalui dana Otsus akan dibangun.
“Harapannya kita, akan menjadi sentral dari seluruh aktivitas dan usaha seluruh masyarakat Papua,” ujar Zet Kambaro.
Menurutnya, hal ini dimaksud agar melalui kegiatan dana Otsus, pembinaan dan peningkatan kemampuan usaha dari seluruh masyarakat Papua bisa disalurkan melalui pasar yang akan dibangun nantinya.
“Mudah – mudahan bisa berjalan lancar. Kita masih menunggu keputusan Provinsi tentang alokasi Otsus yang kita dapatkan di 2019,” katanya.
Terkait lokasi pasar nanti, Zet Kambaro bilang, menurut pimpinan daerah rencananya berada di dalam kota. Dan saat ini pihaknya masih melakukan pengkajian dan survei.
Koordinasi terus dilakukan dan sasaran – sasaran yang diinginkan, salah satunya adalah di sekitar daerah Oyehe, atau mungkin di sekitar kota lama namun masih dalam penjajakan.
“Kita tunggu petunjuk pak bupati, sebab penetapan lokasi secara resmi bahwa lokasinya di mana nanti, bisa saja Oyehe atau Kota Lama,” terangnya.(*)
Reporter : Titus Ruban
Editor : Syam Terrajana