Pedagang musiman, masih berdampingan dengan sampah

Tampak tumpukan sampah yang berada di tengah-tengah pedagang musiman - Jubi/Yance Wenda
Tampak tumpukan sampah yang berada di tengah-tengah pedagang musiman – Jubi/Yance Wenda

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Setelah dua pekan ditertibkan, pedagang musiman yang berjualan di luar Blok F dipindahkan ke depan parkiran. Namun masih ada masalah yang belum terselesaikan. Pedagang masih berjualan berdampingan dengan sampah, baik sampah sisa jualan, maupun sampah dari sekitar areal los pasar Pharaa Sentani Kabupaten Jayapura.

Read More

Dari pantauan Jubi, Sabtu (23/5/2020), mama-mama yang berjualan di lahan parkiran berdampingan dengan tumpukan sampah. Jarak antara sampah dan pedagang tidak begitu jauh. Ketika cuaca panas, bau sampah semakin menyengat. Mama-mama tetap bertahan karena batas waktu beraktivitas yang telah ditetapkan.

Salah satunya mama Okto, perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pengecer pinang di pasar Pharaa.”Sampah ini sudah seminggu, dan petugas belum juga angkat. Padahal saya sudah bicara langsung dengan kepala pasar untuk angkat sampah-sampah yang ada di areal parkir, karena tempat ini digunakan mama-mama untuk berjualan,” kepada Jubi di pasar Pharaa, Sabtu (23/5/2020)

Kata perempuan Papua ini, seharusnya ada waktu untuk mengangkut semua sampah yang ada di depan areal parkiran itu.

“Yang berjualan di depan ini mama-mama dari eks pasar lama, eks Pojok, eks sosial dan mereka berjualan di depan areal parkiran motor. Kenapa biarkan sampah begitu saja.? Di jam 2 dan seterusnya itu bisa digunakan untuk angkat sampah, lalu kenapa dibiarkan?” jelasnya.

Dengan kondisi seperti ini ia pun tidak mengecer jualannya, karena tepan di depan lokasi ia berjualan. “Bagaimana saya mau atur  jualan? Apalagi beberapa hari yang lalu itu ada kucing mati, dan bau bangkai,” jelas Mama Okto.

Hermina Telenggen pedagang musiman mengatakan, dia terpaksa harus bertahan untuk menghabiskan jualannya.

“Kita mau pindah kemana lagi, di dalam semua punya tempat, mau ke tempat lain sudah ada orang, dekat sampah bau juga tapi kami duduk saja sedikit lagi jam dua siang,” ucapnya.

Kata Telenggen, ia berharap sampah yang berada di areal parkit dapat diangkut. “Buang ke tempat sampah. Kami jualan di sini juga bayar karcis walau tempat tidak memenuhi syarat,” kata Hermina.(*)

Editor: Angela Flassy

Related posts

Leave a Reply