Papua No.1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pascabanjir dan longsor yang terjadi sejak 6 Januari 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura bersama instansi teknis terkait mulai melakukan rehabilitasi di sejumlah lokasi yang terdampak.

Guna memaksimalkan upaya tersebut, langkah pertama yang dilakukan dengan menggelar rapat bersama di posko induk tanggap darurat bencana banjir dan longsor di Kota Jayapura di GOR Waringin Jayapura, Distrik Abepura, Selasa (18/1/2022).

“Fasilitas yang menjadi prioritas dituntaskan dalam bulan berjalan ini, seperti longsor di jalan alternatif dan jalan-jalan lainnya yang terjadi longsor agar mengurangi kemacetan,” ujar Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano.

Menurut Tomi Mano, rehabilitasi jalan sangat penting agar tidak menghambat aktivitas warga akibat kepadatan kendaraan di jalanan, dan mencegah terjadinya kecelakaan akibat kemacetan yang terjadi.

“Penanganan ini agar tidak terjadi banjir dan longsor lagi. Saya minta balai sungai, balai jalan, balai perumahan, dan permukiman, PUPR, dan BPBD agar ikut membantu sebagai rumah dan honai kita bersama,” ujar Tomi Mano.

Komandan tanggap bencana darurat bencana banjir dan longsor Kota Jayapura, Rustan Saru mengatakan, selain proses rehabilitasi, banjir dan longsor yang menerjang empat distrik di ibukota Provinsi Papua itu, juga dilakukan proses rekonstruksi dan mitigasi.

“Membagi tugas langkah-langkah penanganan sehingga banjir dan longsor dapat terselesaikan, seperti kesehatan, pendidikan, air bersih, perumahan, sungai, jalan, pasca banjir dan longsor,” ujar Rustan.

Dikatakan Rustan, rehabilitasi, rekonstruksi, mitigasi ini, sebagai bentuk kesiap-siagaan dalam menanggulangi bencana banjir dan longsor ke depannya, sehingga tidak lagi memakan korban jiwa dan harta benda.

Rustan yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Jayapura berharap kepada instanasi teknis terkait yang terlibat dalam penanganan banjir dan longsor agar bekerja bersama-sama, saling berkoordinasi, komunikasi dalam menjalankan tugas sesuai sesuai tupoksinya masing-masing.

“Ini merupakan kepedulian kita semua sebagai warga Kota Jayapura, maka itu mari kita menjaga rumah kita ini agar tetap aman, damai, nyaman kita tinggali. Saya juga mengimbau warga agar tidak lagi mendirikan rumah di bantaran sungai dan lereng gunung,” ujar Rustan.

Rustan menambahkan, hingga Senin (17/1/2022) jumlah korban banjir dan longsor telah mencapai 20.424 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 6.674, korban meninggal 8 orang, korban luka berat 5 orang, korban luka ringan 10 orang, dan dirawat ada 2 orang. (*)

 

Editor: Kristianto Galuwo