Papua No. 1 News Portal | Jubi
Enarotali, Jubi – Palapa Ring Timur hadir untuk memenuhi kebutuhan jaringan transmisi dengan bandwidth yang lebih besar. Saat ini proses yang sedang berlangsung adalah berupa penyambungan koneksi dari site milik Telkomsel dengan jaringan Palapa Ring Timur yang dilakukan secara bertahap.
Anggota Komisi I DPR RI, Yan Permenas Mandenas, ketika mengunjungi Kabupaten Paniai pada Jumat (11/9/2020), mengatakan dalam rangka percepatan pembangunan akses telekomunikasi dan internet, Papua dan khususnya Paniai, menjadi prioritas untuk meningkatkan kapasitas kekuatan sinyal, agar akses jaringan lebih efektif dari sebelumnya.
Menurut Yan, Palapa Ring Timur yang dibangun oleh pemerintah, dalam hal ini dibawah Kominfo, digadang-gadang dapat membantu percepatan pemerataan akses telekomunikasi.
“Kita berharap, jaringan infrastruktur Palapa Ring yang dibangun di Papua juga bisa segera selesai, penyediaan BTS atau tambahan BTS juga bisa segera dibangun, kemudian pemanfaatan tower-tower yang sudah ada ini oleh operator-operator seluler untuk segera masuk,” ujar Mandenas, baru-baru ini di Paniai, didampingi perwakilan operator Kominfo Pusat.
Di Papua, kata Mandenas, masih didominasi Telkomsel walaupun ada Indosat. Sehingga ia tegaskan Telkomsel akan diundang khusus melalui Komisi I dalam suatu pertemuan.
“Itu agar Menteri Kominfo bisa langsung memaparkan kebutuhan dari sekian infrastruktur Palapa Ring yang sudah disediakan,” katanya.
Baca juga: Gubernur Papua minta pelajar manfaatkan internet gratis Telkomsel
Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Paniai, Anwar H. Damanik, mengatakan untuk membangun Papua tak bisa hanya bersifat individual saja namun keseriusan dari semua komponen.
“Harus tunjukkan keseriusan melalui pelaksanaan kinerja, bukan pentingkan sifat individualisme. Itu supaya apa yang diharapkan bisa terlaksana. Kita juga minta keseriusan dari semua elemen supaya kita harus pakai hati untuk membangun Papua ini, khusus untuk penyedia layanan Telkomsel, Telkom, atau dan lain-lain di Paniai,” katanya.
Ia menegaskan kalau hanya berbicara untung atau rugi di Papua tidak akan mungkin bisa membangun.
“Jadi keterbukaan informasi merupakan bagian dari kita membangun wawasan itu sangat ditentukan untuk saat ini dengan era digitalisasi saat ini,” ujarnya.
“Dan itu sudah suka tidak suka harus kita dapatkan seluru layanan itu,” pungkas Anwar Damanik. (*)
Editor: Dewi Wulandari