Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Satu warga di Kota Jayapura, Provinsi Papua, kembali terkonfirmasi Covid-19 atau virus korona setelah hampir satu bulan tidak ada laporan kasus baru.
“Itu artinya Covid-19 ini masih ada di sekitar kita dan kita harus tetap waspada dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, mengurangi aktifitas di luar rumah,” ujar Rustan di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (17/1/2022).
Dikatakan Rustan, satu kasus ini terjadi di Kelurahan Hedam. Ia diketahui terpapar setelah dilakukan tes PCR sehingga dengan cepat dilakukan penanganan agar mempercepat dalam proses penyembuhan.
“Terkonformasi tanpa gejala. Kami lakukan penelusuran atau kontak erat dengan kerabat, keluarga pasien yang terkonformasi ini agar tidak menyebar luas guna mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19,” ujar Rustan.
Dikatakan Rustan, adanya satu warga yang terkonformasi ini membuat satu distrik kembali berada di zona kuning Covid-19, yaitu Distrik Heram. Sedangkan empat distrik lainnya, seperti Distrik Jayapura Utara, Distrik Jayapura Selatan, Distrik Abepura, dan Distrik Muara Tami masih berstatus zona hijau.
“Mari kita satu hati melawan Covid-19 ini agar tidak lagi ada di Kota Jayapura sehingga kita hidup kembali normal tanpa ada gangguan Covid-19 saat beraktifitas, ekonomi kita bangkit, kesehatan kembali pulih,” ujar Rustan.
Baca juga: 5 persen warga Kota Jayapura terpapar Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, memastikan satu warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 bukan varian baru Omicron.
“Kami sudah tanya ke Litbangkes Jayapura dan Litbangkes Jakarta belum terdapat Omicron di Papua khususnya di Kota Jayapura. Kita tatap waspada agar tidak sampai menyebar luas sehingga kasusnya membludak,” ujar Antari.
Antari menambahkan agar warga tetap mematuhi protokol kesehatan dan mentaati imbauan pemerintah di masa pandemi Covid-19, tidak lengah dan selalu berhati-hati agar tidak terpapar Covid-19 sehingga tidak menganggu aktifitas.
“Kami terus berupaya dengan melakukan sosialisasi dan edukasi serta mengimbau warga agar bersama-sama memiliki kesadaran melawan Covid-19 ini, karena ini demi kebaikan dan kesehatan kita semua. Kalau sampai kasusnya banyak tentu saja menganggu aktifitas kita,” ujar Antari. (*)
Editor: Dewi Wulandari