Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Sebagai bentuk edukasi dari pemanfaatan kemajuan teknologi penggunaan internet yang bisa memudahkan kehidupan sehari-hari dan juga mengurangi dampak negatif dari penggunaan internet, sebanyak 50 orang peserta yang terdiri dari Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), Relawan TIK, Pace Mace Admin TIK atau (Pemantik), dan pelaku UMKM di Kabupaten Jayapura, selama tiga hari (16-18 November 2021), mengikuti pelatihan Literasi Adopsi Teknologi Digital ( LATD) yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Jayapura bekerjasama dengan Direktorat Pemberdayaan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo RI di salah satu hotel di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Koordinator Pemberdayaan Kapasitas Teknologi Digital Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Aris Kurniawan, menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan literasi digital ini adalah untuk memberikan pemahaman serta kesempatan kepada generasi muda khususnya bagi mereka yang menjadi penggerak teknologi informasi dan komunikasi di tingkat kampung. Ada sejumlah materi yang akan diberikan sebagai bekal mereka ketika kembali ke tempat atau kampung masing-masing.
“Pelatihan ini juga untuk meningkatkan kemampuan para peserta karena ada beberapa materi yang bisa dipelajari antara lain internet marketing dan dasar-dasar emerging of technology. Jadi, nanti teknologi-teknologi baru yang mungkin bisa menjadi solusi bagi permasalahan-permasalahan yang saat ini muncul di kampung,” ujar Haris, di Sentani, Rabu (17/11/2021)
Baca juga: Pasokan BBM di Sentani kembali normal
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon, menyampaikan kegiatan literasi adopsi teknologi digital atau LATD yang berjalan selama tiga hari (hari ini hari kedua) meliputi tiga kelas yaitu kelas IoT atau Internet of Things, yang kedua kelas marketplace, dan kelas pemanfaatan media sosial untuk sarana publikasi.
Gustaf juga berharap melalui kegiatan LATD ini semua peserta yang mengikuti nantinya agar benar-benar serius, sehingga dapat meningkatkan keterampilan atau skill dan daya saing di bidang teknologi informasi dan komunikasi atau TIK, terutama dalam menghadapi transformasi atau era digital saat ini.
“Kami harapkan dari kegiatan ini, seperti pelaku usaha kecil dan mikro bisa menggunakan media sosial sebagai sarana publikasi dan juga penjualan lewat media online. Dalam kegiatan ini, orang-orang yang kita hadirkan ini adalah orang-orang yang sarat dengan pengalaman di bidang teknologi digital. Sejumlah kegiatan edukasi literasi digital terkait media sosial, marketplace, dan IoT sudah mereka laksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Oleh sebab itu, kesempatan selama tiga hari ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin,” pungkasnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari