Proyek rekonstruksi pasca banjir bandang Sentani masih berjalan

Banjir Bandang Sentani, Papua
Foto ilustrasi, tumpukan batang pohon yang terbawa banjir bandang Sentani hingga ke Jalan Raya Sentani pada 17 maret 2019. - Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Sekretataris Daerah Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi mengatakan, pekerjaan rekonstruksi pasca banjir bandang masih terus berjalan. Ia juga menyatakan rincian proyek rekonstruksi yang sedang dikerjakan telah dijelaskan dalam pertemuan Pemberintah Kabupaten Jayaura dengan masyarakat adat di Lapangan Gunung Merah, Sentani, Papua, pada Rabu (28/7/2021) lalu.

Hikoyabi menyatakam dalam pertemuan Rabu itu, pihaknya telah menjelaskan rincian keuangan, tender atau pelelangan pekerjaan proyek rekonstruksi secara daring, hingga daftar dan jumlah pekerjaan di setiap tempat. “Semua sudah jelas dan secara transparan disampaikan di depan publik. Tidak ada hal yang ditutup-tutupi Pemerintah Kabupaten Jayapura,” kata Hikoyabi saat ditemui di Sentani, Sabtu (31/7/2021).

Read More

Ia menyatakan pengelolaan dan penggunaan Rp275 miliar dana hibah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk rekonstruksi pasca bencana banjir bandang Sentani itu telah dijelaskan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Masalah temuan Badan Pemeriksa Keuangan bahwa ada Rp53 miliar dana yang salah peruntukan juga telah dijelaskan.

Dana Rp53 miliar itu sempat digunakan untuk memenuhi permintaan pencairan anggaran dari 14 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Jayapura. Kini, dana itu telah dikembalikan ke Kas Daerah, dan saldo dana hibah itu masih Rp272 miliar. “Badan Pemeriksa Keuangan mengakui tidak ada kerugian negara bahkan daerah. Hanya [ada masalah] administrasi, dan sudah kami perbaiki, ” kata Hikoyabi.

Baca juga: Bupati Jayapura: Hibah Rp275 miliar itu murni untuk pemulihan pasca banjir bandang

Terkait proyek fisik rekonstruksi yang sedang berlangsung, Hikoyabi menjelaskan ada 38 paket pekerjaan yang dilelang secara daring. Ada sejumlah perencanaan pekerjaan yang disiapkan dan akan berjalan secara bertahap. Proyek fisik itu antara lain bantuan perbaikan rumah warga yang rusak karena banjir bandang, perbaikan jembatan dan Daerah Aliran Sungai, serta perbaikan jaringan air bersih.

“Untuk rekonstruksi jembatan, paling banyak di Wilayah Pembangunan 1, 2, 3, dan 4. Diantaranya, perencanaan teknis rekonstruksi Jembatan Kali Merah Distrik Kaureh, Jembatan Karim Distrik Yapsi, Jembatan Orange Distrik Yapsi, Jembatan Jenggu Kampung Busbun Distrik Gresi Selatan, Jembatan Searong Distrik Kemtuk, Jembatan Kali Milinik Distrik Sentani, Jembatan BTN Puskopad Distrik Sentani. Masih banyak lagi yang lain,” kata Hikoyabi.

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mengharapkan dukungan dan partisipasi semua pihak dalam proses pelaksanaan pekerjaan yang didanai hibah BNPB itu. “Semuanya untuk kepentingan masyarakat. Kalau pemerintah daerah terus ditekan dengan hal yang tidak masuk akal, pekerjaan akan tidak selesai karena hanya mengurus dan menjelaskan persoalan yang sudah kita ketahui bersama. Dukungan dari masyarakat itu yang utama, karena sebagian besar pekerjaan akan dikerjakan oleh masyarakat sendiri, ” kata Awoitauw. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply