Penerapan prokes di Kota Jayapura mulai kendor

Aktifitas pedagang dan pembeli di Pasar Sentral Hamadi, Kota Jayapura, Papua
Aktifitas pedagang dan pembeli di Pasar Sentral Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua - Jubi/Ramah

 

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Ketua Badan Pengurus Persekutuan Gereja Gereja (PGGS) Kota Jayapura, Papua, Yan Piet Wambrauw mengatakan, penerapan protokol kesehatan  (prokes) di masyarakat mulai kendor setelah Pemerintah Kota (Pemkot) Pemkot Jayapura menyakan kasus aktif Covid-19 nol sejak 21 Desember 2021.

Read More

“Saya melihat sudah jarang warga yang memakai masker, apalagi saat beraktifitas di tempat-tempat umum, seperti pasar-pasar tradisional. Kalau dulu pedagang dan pembeli kompak memakai masker,” ujar Wambrauw di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (12/1/2022).

Dikatakan Wambrauw, penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun atau disinfektan, serta mengurangi mobilitas di luar rumah sangat penting di masa pandemi Covid-19.

“Supaya kita mempercepat dalam memutus penyebaran Covid-19 ini. Aktifitas kita seperti di rumah-rumah ibadah tidak lagi dibatasi, kita bebas melakukan aktifitas dengan hal-hal yang baik secara normal,” ujar Wambrauw.

Wambrauw berharap, Pemkot Jayapura lebih gencar lagi memperketat protokol kesehatan meski kasus sudah berada di zona hijau agar tidak ada lagi yang terpapar hingga berujung meninggal dunia.

“Saya mengajak warga untuk bersama-sama kita memberantas Covid-19 ini. Mari kita dukung program penuntasan pandemi ini dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” ujar Wambrauw.

Baca juga: Papua lakukan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun

Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru mengaku, pengawasan prokes mulai melemah, apalagi saat ini sedang fokus dalam penanganan korban banjir dan longsor yang terjadi pada 6 Januari 2022.

“Kita harus memberikan perhatian dan pengawasan ekstra sehingga Covid-19 ini tidak terus menular, walaupun saat ini sudah sudah tidak ada lagi warga yang terpapar. Tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan mengurangi aktifitas di luar rumah,” ujar Rustan.

Lanjut Rustan, apalagi adanya varian baru Omicron, yang dikhawatirkan bisa saja dibawah masuk oleh warga pulang setelah merayakan libur Natal dan Tahun Baru dari kampung halaman masing-masing atau di luar kota.

“Kami tetap memperkatat protokol kesehatan ini. Supaya jangan sampai kasus Covid-19 ini melonjak lagi seperti yang terjadi pada 2020. Operasi yustisi prokes kami gencarkan lagi sehingga warga taat dan patuh untuk bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19 ini,” ujar Rustan. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply