Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua terus meningkatkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 untuk memutus mata rantai penyebarannya. Hal ini, dilakukan agar kembali berada di zona hijau.
“Aktivitas warga sudah dibatasi dari pukul 6 pagi sampai pukul 9 malam. Sekolah tatap muka diberlakukan terbatas, aktivitas di rumah ibadah hanya 50 persen yang hadir, pembagian masker, sweeping prokes terus dilakukan,” ujar Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, di Jayapura, Sabtu (26/2/2022).
Tomi Mano juga mengatakan aktivitas di pelabuhan juga diperketat, hanya tiga kapal dalam seminggu yang diperbolehkan masuk ke Kota Jayapura. Itupun dilakukan (menurunkan penumpang) pada siang hari.
“Penumpang kapal lebih banyak menyumbang angka positif Covid-19 dan ada satu kota yang tidak diizinkan masuk untuk sementara ini, yaitu Kota Bau-Bau karena 30 persen warga [penumpang kapal] terpapar Covid-19,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano minta warga memiliki kesadaran untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini, seperti memakai masker, menjaga jarak, menjaga kesehatan, meningkatkan imun tubuh, makan makanan sehat dan bergizi, serta tidak panik.
“Mari kita sama-sama memutus penyebaran Covid-19 ini, supaya kota kita kembali berada di zona hijau dan aktivitas kita kembali normal tanpa ada lagi pembatasan. Mari kita semua berdoa kepada Tuhan, supaya dijauhkan dari wabah ini, agar tidak ada lagi yang terpapar dan meninggal dunia karena Covid-19,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano menambahkan agar RT, RW, kelurahan, dan distrik juga meningkatkan protokol kesehatan khususnya mengawasi warganya masing-masing, memberikan sosialisasi,dan edukasi pencegahan serta penanganan Covid-19 supaya mempercepat memutus penyebarannya.
Baca juga: Wali Kota Jayapura minta akses ke lingkungan diperketat
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, hingga Kamis (24/2/2022) warga yang terinfeksi virus korona sebanyak 1.297 orang. Angka ini terhitung sejak 16 Januari 2022, dengan kasus harian rata-rata sekitar 40-50 orang.
Selain itu, 24 dari 25 kelurahan di ibukota Provinsi Papua itu berada di zona merah. Begitu juga dengan lima distrik juga berada di zona merah Covid-19. Sementara itu, lima kampung masih berada di zona hijau, tujuh di zona kuning, dan dua zona orange.
“Angka harian paparan Covid-19 ini sudah mulai menurun. Sebelumnya bisa mencapai 100 hingga 130 orang. Prokes Covid-19 harus lebih ditingkatkan agar warga memiliki kesadaran dan kepedulian untuk bersama-sama bertanggung jawab dalam penanganan Covid-19 ini,” ujar Antari.
Menurut Antari, tanpa kesadaran dan kepedulian warga untuk taat prokes maka sangat susah untuk memutus penyebaran virus korona. Akibatnya banyak yang terpapar sehingga hal ini menganggu aktivitas.
“Sosialisasi, edukasi, imbauan, dan vaksinasi terus kami genjot pelayanannya. Ini demi kebaikan kita semua. Kita semua tentunya ingin aktivitas lancar tanpa merasa takut dan khawatir terpapar virus korona. Pakai masker, jaga jarak, jauhi kerumunan, tingkatkan imun tubuh, dan makan makanan sehat dan bergizi,” ujar Antari. (*)
Editor: Dewi Wulandari