Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, mengatakan Pemeritah Kota (Pemkot) Jayapura belum akan menerapkan belajar tatap muka di sekolah kasus Covid-19 di ibukota Provinsi Papua tersebut mulai menurun.
“Bagi aktivitas pendidikan tetap dilakukan pembelajaran jarak jauh atau daring, baik di tingkat PAUD hingga SMP,” ujar Rustan di Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (31/8/2021).
Dikatakan Rustan, wacana pembukaan kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah pada Januari 2021, namun melihat kondisi saat ini, ada kekhawatiran kasus Covid-19 akan mengalami peningkatan.
“Aktivitas pendidikan secara daring diperpanjang hingga September 2021 sambil dilakukan evaluasi lagi pelaksanaanya,” ujar Rustan.
Rustan minta orang tua tetap semangat mendampingi anak-anaknya belajar di rumah agar tidak ketinggalan materi pelajaran.
“Untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, perlu komunikasi yang efektif. Ini bisa dicapai jika orang tua mengenali dan memahami karakter kepribadian anak sehingga bisa menyesuaikan diri,” ujar Rustan.
Baca juga: Penerapan PPKM di Papua mampu tekan angka kasus Covid-19
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Fachrudin Pasolo, mengatakan satuan pendidikan sudah siap bila dilaksanakan pembelajaran tatap muka. Hanya saja, hingga kini pihaknya masih menunggu instruksi dari kepala daerah atau wali kota.
“Anak sudah merasa jenuh mengikuti kegiatan belajar mengajar secara virtual dan sudah tidak sabar ingin bertemu teman-temannya di sekolah,” ujar Pasolo.
Selain itu, dikatakan Pasolo, demi efektivitas pendidikan di masa pandemi Covid-19, orang tua diberikan dua pilihan, yaitu mengizinkan anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka atau tidak.
“Setelah kami lakukan survei, ada orang tua yang setuju tapi juga ada yang tidak setuju. Perbandingannya 50:50. Alasan setuju karena belajar di rumah tidak efektif, sedang yang tidak setuju agar anak-anaknya tidak tertular Covid-19,” ujar Pasolo.
Pasolo berharap agar warga di ibukota Provinsi Papua tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa segera dibuka kembali. (*)
Editor: Dewi Wulandari