Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, mengatakan hingga saat ini jumlah korban banjir dan longsor sebanyak 6.670 kepala keluarga (KK) atau 20.404 jiwa.
“Ini data yang kami kumpulkan sementara hingga Minggu, 16 Januari. Kami masih terus melakukan pendataan sehingga semua korban mendapatkan bantuan,” ujar Rustan di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (17/1/2022).
Rustan yang juga menjadi komandan tanggap darurat bencana banjir dan longsor yang terjadi pada 6 Januari 2022 itu, mengaku korban meninggal dunia sebanyak 8 orang, korban luka berat 5 orang, korban luka ringan 10 orang, dirawat 2 orang.
“Musim hujan masih akan terjadi hingga Februari. Tetap waspada dan kesiap-siagaan sangat penting untuk meminimalisir korban jiwa dan harta benda. Mitigasi bencana sangat penting agar kita selamat,” ujar Rustan.
Berdasarkan data yang dihimpun posko induk tanggap darurat bencana banjir dan longsor Kota Jayapura, dikatakan Rustan, jumlah korban sebanyak 20.404 jiwa itu tersebar di empat distrik, yaitu Distrik Jayapura Utara sebanyak 1.018 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 240 orang.
Selain itu, lanjut Rustan, Distrik Jayapura Selatan sebanyak 5.969 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 1.810, Distrik Abepura sebanyak 10.803 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 3.906, dan Distrik Heram sebanyak 2.614 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 714.
Adapun lokasi banjir dan longsor, dikatakan Rustan, Distrik Jayapura Utara ada 4 lokasi banjir dan 9 longsor, Distrik Jayapura Selatan ada 5 banjir dan 11 longsor, Distrik Abepura ada 4 banjir dan 3 longsor, dan Distrik Heram ada 3 banjir dan 2 longsor.
Rustan yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Jayapura, menambahkan jumlah fasilitas umum dan rumah yang terdampak, yaitu tempat ibadah ada 9, sekolah 22, perguruan tinggi 1, asrama 1, fasilitas kesehatan 5, kantor pemerintahan 1, dan rumah sebanyak 1.498
“Masyarakat yang butuh bantuan [korban banjir dan longsor] bisa disampaikan melalui RT dan RW di kelurahan masing-masing. Saya berharap bencana alam ini tidak terjadi lagi. Saya minta kita patuhi IMB [izin mendirikan bangunan] sebelum membangun agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Rustan.
Baca juga: Pemkot Jayapura apresiasi kunjungan Mensos
Sebelumnya, Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengingatkan seluruh warga di ibukota Provinsi Papua itu, agar tidak membangun rumah atau gedung perkantoran di bantaran sungai dan lereng gunung karena sangat berpotensi terkena banjir dan longsor.
“Kepala distrik, keluarahan, kampung, RT dan RW harus tanggap dengan kondisi lingkungannya sehingga apabila ada warga yang ingin membangun rumah tidak sesuai dengan IMB jangan diberikan izin supaya tidak ada korban jiwa dan harga benda,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano minta warga agar tidak lagi melakukan penebangan hutan agar air yang turun dari gunung bisa tertahan oleh kar pohon-pohon sehingga tidak terjadi banjir.
“Mari kita memiliki kepedulian, karena bukan hanya kita yang korban tapi juga orang lain ikut terdampak. Pemerintah Kota Jayapura terus berupaya memberikan pelayanan agar warga merasa senang dan bahagia dengan pelayanan yang kami berikan,” ujar Tomi Mano. (*)
Editor: Dewi Wulandari