Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, mengatakan rencana pembangunan dermaga peti kemas di Depapre, sudah lama direncanakan. Perencanaannya sejak era kepemimpinan Gubernur Papua, Barnabas Suebu, termasuk di dalamnya perencanaan ring road di Kota Jayapura. Namun hingga kini pembangunan dermaga peti kemas di Depapre masih belum tuntas.
“Saya sendiri merasa aneh dengan apa yang dipikirkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi [Papua] terhadap proses pembangunan dermaga peti kemas di Depapre,” ujar Bupati Awoitauw dalam sambutannya pada acara pesta anak tanah di pesisir Pantai Amai, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Selasa (4/1/2022).
Kata Awoitauw, kehadiran dermaga peti kemas dan tol laut juga dibuka. Hal ini dengan tujuan agar infrastruktur jalan juga harus dikerjakan dengan cepat agar semua akses dapat terbuka dan konektifitas dalam pelayanan pembangunan terus ke segala daerah di Papua.
Bupati dua periode ini juga mengaku telah berkoordinasi dengan semua pihak yang berkompeten dalam proses pembangunan dermaga Depapre, secara khusus kementerian dan lembaga di Pemerintah Pusat.
“[Dengan] Menteri Pekerjaan Umum kami bertemu langsung di kantornya. Wakilnya sering bolak-balik ke Papua, bahkan bermalam di Depapre. Semuanya hanya statement yang tidak ada buktinya di media. Kapan jalan dibangun atau dilakukan peningkatan,” kata Awoitauw.
Berbagai upaya, imbuh Awoitauw, telah dilakukan. Membawa masyarakat untuk demo damai ke Pemerintah Provinsi dan DPR Papua, berkoordinasi sampai berulangkali, tetapi tidak ada hasilnya.
“Kami datangi Kementerian Pekerjaan Umum dan Wakilnya tujuh sampai sepuluh kali bahkan sampai dengan tiga kali Menteri Pekerjaan Umum diganti juga, belum ada tanda-tanda positif soal pembangunan jalan Sentani menuju Depapre,” kata Awoitauw.
“Untuk pengelolaan dermaga, kita memang bersikeras agar dikelola oleh masyarakat lokal. Berbagai perusahaan negara berusaha agar dapat mengelola dermaga Depapre. Hal ini yang kita cegah secara bersama. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya kerja sama. Kita harus kompak untuk mendorong percepatan pembangunan di Depapre, ” imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan agar semua proses pembangunan dapat berjalan dengan baik maka segala bentuk gangguan dan hambatan yang terjadi dari internal harus diminimalisasi sehingga proses percepatan pembangunan dapat berjalan dengan segera.
Bupati mensinyalir ada oknum yang menginginkan pembangunan dermaga peti kemas dipindahkan atau dibangun di tempat lain.
“Jelas hal ini tidak kita inginkan bersama. Oleh sebab itu dibutuhkan juga ide-ide terbaik serta kreatifitas dari generasi muda untuk terus menyuarakan terkait terhambatnya pembangunan jalan dan dermaga di Depapre,” katanya.
“Acara atau pesta anak tanah di tahun baru ini diinisiasi oleh generasi muda di Depapre, sebagai sinyal bahwa mereka akan terus bersuara kepada pemerintah provinsi maupun pusat tentang proses pembangunan yang terhambat di kawasan pesisir Teluk Tanah Merah ini,” imbuhnya.
Baca juga: Bupati Jayapura kembali pertanyakan jalan utama Sentani-Depapre
Di tempat yang sama, tokoh masyarakat adat Depapre, Irenius Demena, minta seluruh masyarakat yang mendiami pesisir Teluk Tanah Merah untuk memberikan dukungan penuh kepada pemerintah daerah maupun pusat dalam setiap program pembangunan yang akan dilakukan.
“Potensi sumber daya alam yang melimpah, tetapi tidak dikelolah dengan baik juga sangat disayangkan. Oleh sebab itu segala bentuk pembangunan yang sedang dan akan dikerjakan oleh pemerintah, hendaknya kita secara bersama memberikan dukungan penuh,” katanya.
Pesta anak tanah menyambut tahun baru, Pemerintah Kabupaten Jayapura bersama seluruh masyarakat pesisir Teluk Tanah Merah menggelar diskusi bersama terkait pembangunan dermaga peti kemas, ibadah syukur, tarian Lemonnipis dan musik suling tambur, serta pesta kembang api. (*)
Editor: Dewi Wulandari