Kasus Covid-19 terbanyak di Kota Jayapura angkatan kerja

Papua-Warga yang berpartisipasi dalam kegiatan padat karya
Warga yang berpartisipasi dalam kegiatan padat karya program Pemerintah Kota Jayapura saat mendengarkan sambutan Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru mengatakan, warga di ibukota Provinsi Papua tersebut yang terpapar Covid-19 periode 2022 paling banyak dari angakatan kerja atau usia produktif.

“Dari 934 orang yang terpapar Covid-19 rata-rata adalah angkatan kerja umur 17-45 tahun, sekitar 75 persen. Kalau lansia [lanjut usia ada 15-20 persen,” ujar Rustan di PTC Entrop Jayapura, Senin (14/2/2022).

Read More

Dikatakan Rustan, usia produktif masih melakukan aktivitas dan mobilitas yang tinggi sehingga membuat tingkat risiko terpapar sangat tinggi, sejak kasus Covid-19 di ibukota Provinsi Papua itu kembali naik pada 16 Januari 2022.

“Saya mengimbau warga usia produktif ini agar tidak meninggalkan protokol Kesehatan. Apalagi penyebaran varian Omicron ini sangat cepat terjadi. Inilah yang menyebabkan Kota Jayapura berada di zona merah lebih cepat,” ujar Rustan.

Dikatakan Rustan, Pemkot Jayapura terus melakukan sosialisasi, imbauan, dan edukasi kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati di tengah pandemi Covid-19 sehingga bisa melaksanakan aktivitas dengan aman dan nyaman.

“Jangan sampai kita terpapar, karena sangat berdampak pada kesehatan dan juga aktivitas kita. Kalau sakit tentu tidak bisa beraktivitas, maka dari itu saya minta tetap dengan prokes yang ketat demi kebaikan kita semua,” ujar Rustan.

Baca juga: Pemkot Jayapura belum berencana terapkan lockdown

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura, Djoni Naa mengatakan, dampak pandemi Covid-19 terhadap dunia ketenagakerjaan dapat dilihat dari sisi pekerja, pengusaha, dan usaha mandiri sehingga sangat rentan terpapar akibat mobilitas yang tinggi.

“Sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, pemerintah memberlakukan pembatasan mobilitas penduduk dari pukul 6 pagi sampai pukul 9 malam,” ujar Naa.

Naa berharap agar perusahaan memperhatikan keselamatan dan kesehatan pekerjanya terutama di masa pandemi ini sehingga tidak menganggu perekonomian pekerja, di antaranya menerapkan shift kerja untuk mencegah pekerja terpapar Covid-19. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply