Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Provinsi Papua, belum berencana menerapkan lockdown atau penutupan akses pada suatu wilayah, meski sebagian besar sudah berada di zona merah Covid-19.
“Tidak ada lockdown, tidak ada,” ujar Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, usai membuka secara resmi kegiatan padat karya Tahap I yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura di PTC Entrop Jayapura, Senin (14/2/2022).
Berdasarkan dana Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura, hingga Minggu (13/2/2022) lima distrik sudah berada di zona merah, 21 kelurahan zona merah, tiga kelurahan zona orange, satu kelurahan zona hijau, 10 kelurahan zona hijau, dan empat kelurahan zona kuning.
Selain itu, angka harian paparan Covid-19 atau virus korona rata-rata berada di angka 90 orang. Sejak terdeteksi 16 Januari 2022 hingga 13 Februari 2022 sebanyak 934 orang terinfeksi dan lima orang dinyatakan meninggal dunia.
“Tidak ada lockdown, karena pandemi yang sekarang beda dengan varian Delta. Omicron penyebarannya cepat tapi rendah risiko yang ditimbulkan. Buktinya sebanyak 156 tempat tidur di rumah sakit yang kami sediakan hanya terisi 21 orang [gejala sedang dan berat],” ujar Rustan.
Selain keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rendah atau 15,3 persen, dikatakan Rustan, risiko kematian akibat varian Omicron yang menyebabkan sesak nafas, flu, batuk, demam (gejala ringan) tidak seberat varian Delta yang langsung dirujuk ke rumah sakit.
Rustan berharap agar warga tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketet agar terhindari dari paparan Covid-19 sekaligus mempercapat memutus penyebarannya sehingga warga hidup aman, nyaman, sehat, dan tenang.
“Tapi untuk lockdown tidak perlu, cukup kita antisipasi dengan pembatasan aktivitas saja. Mari kita sama-sama satu hati melawan pandemi Covid-19 ini. Pakai masker, jauhi keramaian, kurangi aktivitas di luar rumah,” ujar Rustan.
Baca juga: Penyebaran Covid-19 di Kota Jayapura bergeser ke transmisi lokal
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura, Djoni Naa, berharap agar tidak diterapkan lockdown karena akan menyebabkan ekonomi masyarakat menjadi terganggu. Hal ini juga berdampak pada tenga kerja di instansi pemerintahan dan swasta.
“Tentunya semua sudah harus diperhitungkan, seperti pemberian bantuan sembako dan penanganannya. Ini juga yang harus dipikirkan. Tetap jaga kesehatan, patuhi protokol kesehatan demi kebaikan kita semua,” ujar Naa. (*)
Editor: Dewi Wulandari