Ketua Komisi C DPRD Jayapura: Jangan ada jual beli lapak di Pasar Pharaa

papua-meja-kosong-pasar-pharaa-sentani
Meja tempat berjualan di gedung D Pasar Pharaa Sentani, Kabupaten Jayapura-Papua, yang dibiarkan kosong - Jubi/Yance Wenda

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayapura-Papua, Piet Hariyanto Soyan, angkat suara terkait masih ada banyak los (lapak tempat berjualan) kosong di Pasar Pharaa Sentani.

“Jangan sampai ada praktek jual beli los (lapak tempat berjualan) di Pasar (Pharaa Sentani) sehingga mempersulit kita punya mama-mama ini untuk masuk di los-los ini. (Mereka) selalu dipingpong,” kata Piet Hariyanto Soyan, saat ditemui Jubi di ruang kerjanya, Kamis (23/7/2020).

Read More

Piet menambahkan dinas terkait mengatakan ada aplikasi yang digunakan untuk mendata pedagang di Pasar Pharaa Sentani.

“Waktu kita konfirmasi ke dinas terkait, mereka bilang kalau ada aplikasi yang digunakan untuk mendata pedagang di Pasar Pharaa,” jelasnya.

Piet Soyan berharap agar transaksi jual beli lapak tempat berjualan (los) itu tidak boleh terjadi agar mama-mama yang berjualan ini bisa mengisi los yang masih kosong untuk menggelar dagangannya.

“Kami harap jangan lagi ada yang melakukan jual beli los di dalam situ. OPD terkait (harus) segera mengambil tindakan (untuk) mengatasi persoalan ini,” tuturnya.

Mama-mama Papua yang berjualan di Pasar Pharaa Sentani merasa kesal dengan adanya dugaan jual beli lapak tempat berjualan di Pasar Pharaa, dan ini kemungkinan sudah berlangsung cukup lama. Hal ini membuat mama-mama Papua terpaksa berjualan di luar gedung pasar.

“Los itu dibeli per meter. Ada yang kisaran Rp5 jutaan. Kalau lebih berarti harganya juga lebih, bisa antara Rp8-10 juta. Apa yang hari ini saya bicara ini, kami mama-mama Papua punya rasa kecewa,” ucap Mama Gege, yang sehar-hari bekerja sebagai penjual sayur dan bumbu dapur di Pasar Pharaa Sentani.

Mama-mama Papua di Pasar Pharaa Sentani pernah melakukan protes terkait dugaan adanya jual beli los yang dilakukan di pasar tersebut, tepatnya di gedung C.

“Kami mama-mama Papua pernah kompak dan bongkar tempat yang dipasang itu dan yang beli tempat ini bawa laporan dan bapa kepala pasar bawa balok dan mau pukul kami mama-mama, masukan yang kami sampaikan juga tidak ditanggapi dengan baik,” kata Mama Gege.

Baca juga: Pedagang musiman Pasar Pharaa kepanasan, sayur dagangan layu

Baca juga: Mama-mama Papua penjual ikan di Pasar Pharaa Sentani minta tempat layak

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jayapura, Leonard Piter Upessy, saat dikonfirmasi Jubi terkait hal ini, Sabtu (25/7/2020) pagi, mengatakan adanya jual beli lapak tempat berjualan (los) di Pasar Pharaa Sentani memang ada dan pihaknya akan melakukan tindakan pembongkaran.

“Soal itu saya sudah dengar dan saya juga sebagai saber pungli di pasar, dan hal ini terjadi bukan baru ini tapi sudah lama, jadi nanti (kami) akan turun tertibkan (masalah jual beli) itu,” ungkapnya.

Piter juga mengatakan los yang diperjualbelikan itu tergantung kesepakatan pedagang dan penjual los-los ini.

“Ada yang jual itu di kisaran Rp2-3 juta, bervariasi, dan ini tetap (kategori) pungli, jadi tidak akan kami biarkan. Hal ini kami (akan) tertibkan agar pedagang di pasar juga tertib,” ucapnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply