Iwa K: Jangan sampai generasi muda disebut ‘tak tahu adat’ karena tidak menjaga hutan

Hutan Papua
Penampilan Iwa K duetnya dengan Ipang Lazuardi dalam konser virtual Hutan Merdeka #BeradatJagaHutan yang berlangsung Sabtu (29/8/2020). - Tangkapan layar Youtube/Econusa TV

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Makassar, Jubi – Rapper Iwa K mengajak generasi muda Indonesia untuk menjaga hutan, agar tidak dianggap ‘tak tahu adat’. Iwa K menyebut, adat istiadat semua suku di Indonesia mengajarkan masyarakatnya untuk menjaga dan merawat lingkungan, dan generasi muda harus menghidupi kearifan lokal tersebut.

Hal itu disampaikan Iwa K di sela-sela penampilan duetnya dengan Ipang Lazuardi dalam konser virtual Hutan Merdeka #BeradatJagaHutan yang berlangsung mulai Sabtu (29/8/2020) mulai pukul 19.00 WP. “Adat manapun ngajarin kita buat menjaga dan merawat lingkungan. Jangan sampai generasi sekarang dibilang ‘tidak tahu adat’, karena tidak tahu caranya menjaga hutan,” kata Iwa K.

Read More

Ipang Lazuardi pun sempat menimpali ajakan Iwa K itu. “Ya, kita harus tularin itu. Semua yang berhubungan dengan ekosistem harus kita jaga,” ujar Ipang.

“Ya, kita mulai dari diri kita sendiri. Kita yang sudah punya nilai bagaimana menjaga hutan, mari kita jaga lingkungan. Lingkungan bukan cuman selokan, tetapi juga hutan. Semua harus kita jaga,” ujar Iwa K.

Konser virtual Hutan Merdeka #BeradatJagaHutan yang digelar Yayasan EcoNusa itu merupakan kampanye untuk mengajak masyarakat Indonesia bergerak bersama untuk melindungi keberadaan hutan Indonesia. Saat membuka konser virtual itu, pembaca acara Teuku Zacky dan Nirina Zubir menyebut hutan Indonesia, termasuk hutan di Papua, sangat berharga bagi dunia, karena Indonesia memiliki luasan hutan tropis terluas ketiga di dunia.

Baca juga: Lindungi hutan dan masyarakat adat, Econusa adakan konser virtual Hutan Merdeka

“Bahkan, kalau kita bicara hutan mangrove, hutan mangrove Indonesia adalah yang terluas di dunia. Nomor 1 di dunia. Bangga kita menjadi Indonesia. Hutan memberikan iklim dan udara yang baik, dan mengatur curah hujan. Akan tetapi, di dalam hutan ada budaya, adat istiadat, tradisi [masyarakat di kawasan hutan],” kata Nirina.

Data Econusa menyebutkan hasil pemantauan hutan Indonesia pada 2019 menunjukkan bahwa luas lahan berhutan dari seluruh daratan Indonesia adalah 94,1 juta hektar atau 50,1% dari total daratan. Dalam sambutan pembukaannya pada Sabtu, CEO Econusa, Bustar Maitar menyatakan pihaknya berkomitmen menjaga hutan Indonesia, khususnya yang berada di Papua dan Maluku.

“Econusa adalah lembaga non profit yang berkomitmen untuk bersama kawan-kawan menjaga hutan Indonesia, terutama di [kawasan] timur Indonesia, khususnya di Papua dan Maluku. Mari merayakan kemerdekaan Indonesia untuk mendorong hutan kita merdeka. Saya berharap sajian ini memberikan inspirasi bagi kita untuk bergerak  bersama menjaga hutan bagi generasi mendatang. Kita orang yang beradat, dan orang yang beradat seharusnya menjaga hutan,” kata Bustar.

Bustar menyatakan masyarakat adat yang hidup di kawasan hutan harus didukung agar tetap terus dapat menjaga hutan mereka. “Terutama dalam situasi Covid-19, mereka menjadi garda terdepan [untuk menjaga hutan]. Masyarakat adat membutuhkan bantuan untuk membangkitkan kembali perekonomian dan ketahanan pangan mereka,” kata Bustar.

Konser virtual Hutan Merdeka #BeradatJagaHutan itu menghadirkan sejumlah musisi-musisi Indonesia, diantaranya adalah Slank, Barasuara, Iwa K, Hindia, Ipang, Michael Jakarimilena, Nowela, Molucca Bamboowind Orchestra, dan Bengkel Mambriben Art.(*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply