Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura-Papua, Matheys Sibi, mengatakan produksi perikanan di masa pendemi Covid-19 cukup meningkat, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya.
“Sekarang tinggal pasarnya saja. Memang daya beli masyarakat di masa pandemi cukup menurun karena pembatasan aktivitas. Tapi dengan menambah waktu aktivitas menuju new normal semoga usaha perikanan berjalan baik,” ujar Sibi di Kantor Wali Kota Jayapura-Papua, Selasa (11/8/2020).
Perikanan tangkap, dikatakan Sibi, meski musim gelombang dan angin, nelayan terus melakukan usaha penangkapan ikan sehingga ketersedian ikan tetap terjaga. Begitu juga dengan perikanan budidaya tetap melakukan produksi perikanan.
“Harga memang fluktuatif, hari ini mahal besoknya bisa murah. Meski aktivitas melaut nelayan kurang, tapi kami terus menjaga stabilitas harga dan stok ikan demi mempertahankan kinerja sektor perikanan,” ujar Sibi.
Dikatakan Sibi, untuk target perikanan tangkap pada 2020 berada di angka 80 ribu ton dan target untuk perikanan budidaya 12 ribu ton. Produksi ikan paling banyak untuk tangkap ikan adalah tuna, tongkol, dan cakalang. Produksi ikan budidaya yakni ikan nila, ikan mas, dan lele.
“Dengan kondisi (pandemi) Covid-19 sekarang ini, saya rasa (target) tidak akan tercapai tapi kami akan terus mengupayakan supaya stok ikan, baik tangkap dan budidaya, tetap terjaga di pasar karena permintaan ikan cukup tinggi,” ujar Sibi.
Baca juga: Nelayan keluhkan pasokan bahan bakar di SPBN Hamadi
Seorang pedagang pelelang ikan di Tempat Pelelangan Ikan Hamadi, Iksan, mengatakan banyak nelayan yang tidak melaut karena pandemi Covid-19. Ditambah lagi, perairan area menangkap ikan tidak bersahabat sehingga nelayan hanya memilih membenahi perahu atau kapal maupun sarana alat tangkap.
Akibatnya kondisi itu, nelayan selalu merasa khawatir bila melaut dan hasil tangkapan ikan mereka yang berkurang. Pasalnya, bila cuaca tidak baik membuat mereka mengalami kerugian, mulai dari materil hingga tenaga.
“Kalau ikan banyak berarti harganya lagi murah. Kalau ikan sedikit, itu karena ikan kurang. Sekarang ikan lagi mahal, yang tadinya per ekor ikan tuna ukuran besar dijual Rp250 ribu, sekarang naik menjadi Rp500 ribu,” ujar Iksan. (*)
Editor: Dewi Wulandari
Aktivitas jual beli di Tempat Pelelangan Ikan Hamadi, Kota Jayapura, Papua – Jubi/Ramah