Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jayapura, Papua mengklaim, sekitar 90 persen pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang didampingi mengalami peningkatan usaha
“Selama delapan tahun ada 6.801 UMKM yang sudah kami lakukan pendampingan. Setiap tahun kami bina 200 pelaku UMKM,” ujar Kadisperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert L.N Awi, di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (2/3/2022).
Dikatakan Awi, suksesnya pelaku UMKM yang dibina karena mengubah sistem, yaitu dari pendampingan terlebih dahulu kemudian diberikan bantuan modal kerja berupa bahan dan peralatan.
“Sebelumnya kami berikan modal baru pendampingan, tetapi yang berhasil hanya 20 orang dari 200 orang yang kami bina setiap tahunnya. Hal ini sangat tidak efektif bagi pelaku usaha itu sendiri dan juga usahanya,” ujar Awi.
Untuk itu, dengan mengubah sistem pembinaan, maka setiap tahun atau mulai 2015 hingga sekarang rata-rata 90 persen pelaku UMKM yang dibina mengalami perkembangan usaha sangat signifikan.
“Peningkatakan signifikan artinya mereka sukses [peningkatan usaha dan pembukuan lancar]. Ada fasilitator cek usaha dan pembukuan, akhir tahun dievaluasi apakah yang pelaku usaha yang disampingi layak terima bantuan atau tidak, kalau tidak serius usahanya kami tidak masukkan penerima bantuan,” ujar Awi.
Awi berharap pelaku UMKM (industri, IKM, koperasi, pengrajin) yang didampingi terus memacu semangat dan motivasi dalam bekerja sehingga terjadi peningkatan dalam perekonomian. Bahkan bisa menyediakan lapangan pekerjaan.
“Kami tidak ingin lagi ada kucing dalam karung, tapi kami memang pastikan di dalam karung ada kucing. Bantuan diberikan sesuai jenis usaha [dalam bentuk bahan dan peralatan], misalnya usaha kios Rp5 juta, usaha batik Rp6 juta,” ujar Awi.
Baca juga: Bantuan kepada pelaku usaha untuk meningkatkan motivasi dan semangat
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru mengatakan, bantuan modal usaha (bahan dan peralatan kerja) yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura agar dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga menjadi pengusaha handal dan mandiri.
“Jangan sampai saat membuka usaha, ada bapak ade kah atau mama ade kah yang datang ambil barang dagangan terus dibiarkan tanpa harus membayar, tentu ini usahanya tidak akan jalan. Untuk itu, harus membedakan maka usaha dan mana keluarga,” ujar Rustan.
Rustan berharap agar terus dilakukan pembinaan dan pelatihan kepada pelaku UMKM sehingga memiliki daya saing dalam berusaha sehingga potensi perekonomian bisa dikelola dengan baik.
“Banyak peluang usaha yang bisa kelola. Misalnya, buka dagangan di depan rumah, kalau setiap hari beromset Rp100 ribu kalau setiap bulan bisa dapat Rp3 juta, lumayan untuk tambah-tambah kebutuhan dalam keluarga,” ujar Rustan. (*)
Editor: Dewi Wulandari