Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Sosial setempat telah menyiapkan 120 ton beras bagi pengungsi di Kabupaten Intan Jaya.
Sementara, PT Freeport Indonesia (PTFI) menyalurkan bantuan kemanusiaan seberat 5,3 ton bahan kebutuhan pokok atau sembako untuk warga korban konflik yang mengungsi ke gereja Paroki Bilogai, Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua, melalui Keuskupan Timika, Rabu (24/2/2021).
“Jadi kami tindaklanjuti perintah Wakil Gubernur (Wagub) Papua, Klemen Tinal, dengan membentuk dua tim yang mana satu akan menuju Timika dan lainnya ke Nabire,” kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua, Ribka Haluk, di Jayapura, Rabu (24/2/2021).
Dinsos mengecek secara langsung kondisi pengungsi di Intan Jaya, Nabire, dan Timika, bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Nabire dan Mimika, terkait dengan pendistribusian bantuan dari Pemprov Papua bagi pengungsi Intan Jaya.
“Koordinasi yang baik sudah dilakukan antara Pemprov Papua dan Pemkab Intan Jaya. Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan Kementerian Sosial RI, yang mana langsung direspons cepat juga,” ujarnya.
Pihaknya juga telah menyediakan mi rebus instan 12 ribu bungkus atau 300 karton, gula pasir 1.000 kg atau 20 sak (50 kg), mi goreng instan 1.000 bungkus atau 42 karton, ikan dalam kemasan kaleng 20 karton atau 1.000 kaleng, 30 unit velbet, 50 paket family kit, 50 paket food ware, 80 potong selimut wool, dan 100 lembar kasur.
“Tidak hanya itu, kami juga menyediakan 126 paket peralatan dapur keluarga, 357 paket perlengkapan dan kebersihan kelompok rentan (anak), 320 paket untuk lansia dan 320 paket bagi yang berkebutuhan khusus,” katanya.
Dia menambahkan mengingat kondisi pengungsi yang dikhawatirkan mulai kelaparan, maka mulai Rabu bantuan-bantuan tersebut sudah didistribusikan sesuai arahan Wakil Gubernur Papua, namun secara simbolis penyerahan bantuan akan dilakukan Wagub Klemen di Nabire dan Timika pada 4 Maret 2021.
Bantuan PT Freeport Indonesia
Sementara, Vice Presiden SLD PTFI, Nathan Kum, mewakili manajemen PTFI mengatakan penyaluran bantuan tersebut merespon surat dari Administratur Diosesan Timika Pastor Marthen Kuayo Pr baru-baru ini untuk membantu meringankan beban masyarakat yang mengungsi di pusat Paroki Bilogai, Intan Jaya.
Bantuan kemanusiaan seberat 5,3 ton bahan kebutuhan pokok atau sembako untuk warga korban konflik yang mengungsi ke gereja Paroki Bilogai, Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua, melalui Keuskupan Timika, Rabu (24/2/2021).
“Kurang lebih terdapat 600 kepala keluarga, termasuk mama-mama Papua dan anak-anak mengungsi di gereja Paroki Bilogai. Mereka membutuhkan bahan makanan sehingga kami membantu 5,3 ton bahan makanan pokok melalui Keuskupan Timika,” katanya.
Bantuan yang disumbangkan PTFI itu berupa bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, mie instan, minyak goreng, dan lainnya.
Ia berharap bantuan tersebut kiranya dapat dibagikan secara merata bagi warga yang sangat membutuhkannya.
“Kami dari keluarga besar PTFI turut prihatin atas konflik yang terjadi di Intan Jaya dengan harapan semoga situasi di sana bisa secepatnya pulih kembali,” kata Nathan Kum.
Baca juga: Warga tiga kampung mengungsi ke pastoran Bilogai
Sekretaris Keuskupan Timika, Pastor Andreas Madya Sriyanto, SCJ berterima kasih kepada PTFI yang sudah ikut ambil bagian memberi perhatian bagi warga masyarakat yang menjadi korban konflik di Intan Jaya.
Ia mengatakan bahwa Keuskupan Timika telah menerima laporan dari Pastor Paroki Bilogai, Intan Jaya bahwa situasi keamanan di wilayah itu hingga kini belum sepenuhnya kondusif.
Warga berlindung di sekolah, gereja, bahkan ada yang mengungsi ke tempat lain seperti di Nabire.
“Ada komunikasi dengan Nabire, saat ini keuskupan Timika sangat memberi perhatian penuh bagi Intan Jaya, kami berharap situasi segera pulih,” demikian Andreas Madya Sriyanto. (*)
Editor: Angela Flassy