Menteri Budi sebut kasus Covid-19 kembali meningkat dalam dua pekan terakhir

Menteri Kesehatan berkunjung ke Papua
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat berbincang dengan Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Dance Yulian Flassy. - Jubi/Alex

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Kasus konfirmasi Covid-19 kembali menunjukkan tren peningkatan dalam kurun dua pekan terakhir. Pengamatan kementerian kesehatan menunjukkan dalam empat pekan terakhir ada 105 kabupaten dan kota di 34 provinsi yang kasusnya mulai menunjukkan peningkatan.

Read More

“Memang angkanya masih tidak mengkhawatirkan dan berada di benchmark batas aman WHO. Tapi kita mencoba mengantisipasi lebih dini supaya jangan sampai euforia berlebih membuat kita lengah, tidak waspada, dan kenaikan kasus di 105 kabupaten dan kota terkontrol,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari Antara,  Senin (25/10/2021) kemarin.

Menurut menteri Budi, sejak Juli 2021 angka konfirmasi positif Covid-19 di seluruh daerah di Indonesia cenderung menurun. Namun belakangan ini kembali meningkat meski masih berada di batas aman ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga : Kepulauan Riau ingatkan penularan Covid-19 dalam kapal
Kematian akibat Covid-19 varian baru masuk Papua dikhawatirkan melonjak, ini penjelasan ahli
Permintaan obat Covid-19 naik 12 kali lipat sejak sebulan lalu 

Berdasarkan laporan harian kasus COVID-19 di Indonesia pada Senin siang kemarin, kasus terkonfirmasi meningkat 460 orang dengan total 4,2 juta lebih kasus, sedangkan tambahan angka kematian sebanyak 30 orang dari total 143 ribu lebih jiwa. “Kemudian kita juga melihat beberapa negara di Eropa memang juga kasusnya meningkat,” kata Budi menambahkan.

Kemenkes terus berupaya mengintensifkan langkah antisipasi gelombang lanjutan melalui perpaduan strategi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pelacakan kasus hingga pengawasan terhadap varian baru SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

“Kami sudah lihat bahwa di Inggris ada satu varian yang berpotensi mengkhawatirkan yaitu AY.4.2 yang belum masuk di Indonesia yang terus kami monitor perkembangannya seperti apa,” kata Budi menjelaskan. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply